Induk Usaha AirAsia Bersiap Melantai di Nasdaq, Intip Skemanya
Induk maskapai penerbangan AirAsia, Capital A Berhad, berniat mencatatkan saham unit bisnis manajemennya di bursa Nasdaq, Amerika Serikat.
IDXChannel - Induk maskapai penerbangan AirAsia, Capital A Berhad, berniat mencatatkan saham unit bisnis manajemennya di bursa Nasdaq, Amerika Serikat. Langkah tersebut diambil melalui skema merger dengan perusahaan cangkang atau special purpose acquisition company (SPAC).
Rencana tersebut telah dihitamputihkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Capital A Bhd dengan Aetherium Acquisition Corp, sebuah korporasi cangkang yang terdaftar di Nasdaq.
Sesuai ketentuan LOI, Capital A akan melepas seluruh modal saham ditempatkan di Capital A International, untuk selanjutnya dibeli seluruhnya oleh Aetherium, sehingga menghasilkan entitas baru, Capital A International.
Nilai indikatif transaksi ini mencapai USD1 miliar, sebagaimana tercantum dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (2/11).
Setelah selesai penggabungan bisnis maka grup akan memiliki eksposur ke pasar modal AS melalui NASDAQ. Skema ini dipercaya dapat menggaet investor skala global sebagai alternatif pendanaan berbiaya murah di salah satu bursa terbesar dunia tersebut.
Selanjutnya, Capital A International akan mengakuisisi 100 persen merek AirAsia, pemilik terdaftar untuk brand AirAsia, dan perusahaan penyewaaan pesawat yang dimiliki Capital A.
"Yang pertama kali akan masuk ke pasar publik adalah Capital A International, Kami mengambil langkah pertama untuk menjelajahi luar wilayah asat kami, yakni ASEAN," kata CEO Capital A, Tony Fernandes.
Menurut dia, pencatatan saham di Nasdaq dapat membantu ekspansi perusahaan, terutama meningkatkan permodalan, memperluas basis pemegang saham, dan memperkuat profil bisnis mereka secara global.
Sementara itu CEO Aetherum Acquisition Corp Jonathan Chan mengatakan merger ini akan melahirkan entitas baru yang dapat membuka peluang investor untuk ikut andil dalam pertumbuhan bisnis di kawasan. "Kami berharap bisa menyelesaikan perjanjian merger ini dalam beberapa minggu mendatang," pungkasnya.
(FRI)