Inflasi AS Belum Jinak Jadi Bayang-Bayang Pelemahan IHSG Sesi I
IHSG sesi I perdagangan hari ini (11/8) ditutup melemah 0,32% menjadi 6.871,06 sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang mayoritas melemah.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sesi I perdagangan hari ini (11/8) ditutup melemah 0,32% menjadi 6.871,06 sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang mayoritas melemah.
"Pelemahan IHSG juga merupakan imbas dari rilisnya data inflasi AS pada periode Juli 2023 naik menjadi 3,2% YoY dibanding Juni yang berada pada level 3,0% YoY," tulis riset harian Panin Sekuritas, Jumat (11/8/2023).
Meski demikian, laju inflasi masih di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,3% YoY. Selain rilis data inflasi, AS juga merilis data klaim pengangguran yang melonjak hingga menjadi 248 ribu pada pekan yang berakhir 5 Agustus.
Hasil ini lebih tinggi dari estimasi pasar yang berada pada level 230 ribu. Inflasi AS yang tetap tinggi diprediksi The Fed masih akan bersikap hawkish untuk dapat menekan inflasi.
Sementara Bursa Asia pada sesi I ditutup melemah, di mana Indeks Shanghai turun 1,19%, Hangseng susut 0,62%, serta Nikkei stagnan 0,00%.
"Pergerakan bursa Asia hari ini disebabkan oleh rilis data inflasi AS yang masih tetap tinggi akan mendorong The Fed akan mempertahankan suku bunga di September dan diproyeksikan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama," jelas riset tersebut.
Sementara dari China, terdapat kejatuhan pada sektor properti, di mana salah satu perusahaan real estat terbesar di China memperingatkan akan adanya kerugian besar pada semester I-2023 yang sudah ditandai dengan perusahaan tersebut yang melewatkan pembayaran obligasi serta restrukturisasi hutang ditengah prospek properti yang memburuk.
Sentimen terhadap China juga data dari Gedung Putih yang memberlakukan pembatasan baru pada investasi teknologi di negara tersebut yang menimbulkan kekhawatiran akan bangkitnya kembali ketegangan perdagangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini.
Untuk indeks sektoral ditutup mixed melemah pada sesi I. Penurunan terdalam dicatatkan oleh sektor industrials sebesar 0,70% yang didorong oleh tuntutan buruh terhadap kenaikan UMP sebesar 15% di 2024, serta rilis data inflasi AS.
Sementara sektor yang mengalami penguatan tertinggi, yaitu sektor infrastruktur 0,57% yang didorong oleh beberapa proyek strategis yang telah rampung, mendukung realisasi pembayaran proyek lebih cepat kepada para kontraktor.
Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp3,7 triliun turun signifikan dibandingkan dengan hari kemarin. Dari nilai transaksi pada sesi I didominasi oleh transaksi saham sektor telekomunikasi, perbankan besar dan teknologi.
Berikut saham pilihan siang ini dari Panin Sekuritas:
WIFI, Closing Rp187, 0.54%, tertinggi Rp197, +MAHA, pilihan saham-saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi untuk scalping (trading cepat). Trading Beli.
(FAY)