Inflasi AS Bikin Nasdaq Anjlok, Saham Tekno BUKA-KREN Cs Ambles Berjamaah
Saham emiten tekno Tanah Air pagi ini dibuka ambles sebagai respon investor akan rilisnya data inflasi AS pada Selasa (13/9) malam.
IDXChannel – Saham emiten tekno ramai-ramai anjlok pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (14/9) seiring diumumkannya angka inflasi Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/9) malam.
Sebagaimana dilansir dari Tradingeconomics, tingkat inflasi AS pada Agustus 2022 menembus 8,3 persen. Kendati lonjakan indeks harga konsumen (CPI) tersebut lebih rendah dari bulan Juli yang sebesar 8,5%, angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan pasar yakni 8,1 persen.
Angka inflasi AS yang tingginya melebihi perkiraan pasar (8,1 persen) memberi dampak yang signifikan bagi indeks saham di negara tersebut. Adapun Dow Jones Index (DJI) terkontraksi hingga minus 3,94 persen. Sementara S&P 500 Index (GSPC) juga ambles hingga minus 4,32 persen.
Terakhir, yakni Nasdaq (IXIC) yang mengalami penurunan paling dalam yakni sebesar minus 5,16 persen. Informasi saja, Nasdaq merupakan indeks saham di bursa Amerika yang didominasi oleh sektor tekno.
Inflasi secara umum dapat membuat pengeluaran perusahaan membengkak. Inflasi yang meninggi, yang dibarengi dengan kenaikan suku bunga, pada gilirannya akan mengurangi proyeksi laba dan arus kas perusahaan teknologi--yang biasanya memiliki pertumbuhan tinggi--ke depan.
Bersamaan dengan rilis inflasi AS, saham tekno Tanah Air ikut terkoreksi pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham sektor tekno atau IDXTECHNO pada Rabu (13/9) pagi merosot hingga minus 0,74 persen.
Memimpin amblesnya saham tekno, PT Kresna Graha Investama (KREN) ambles di angka minus 3,28 persen pada pembukaan perdagangan sesi I, Selasa (13/9). Adapun BEI mencatat, harga saham KREN turun menjadi Rp59/saham.
Sementara volume saham KREN yang diperdagangkan hari ini mencapai 69,63 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp4,07 miliar.
Selain KREN, saham tekno lainnya yang ikut terkontraksi yaitu PT Wir Asia Tbk (WIRG), PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
WIRG mencatatkan penurunan harga saham hingga 2,70 persen menjadi Rp540/saham. Sementara saham TFAS dan EMTK juga merosot masing-masing di angka minus 1,89 persen dan minus 1,65 persen.
Adapun harga saham TFAS pada pembukaan sesi I pagi ini sebesar Rp3.630/saham dan EMTK harga sahamnya mencapai Rp1.785/saham. Selain itu, BUKA juga terkontraksi hingga minus 1,38 persen menjadi Rp286/saham.
Selain emiten di atas, beberapa emiten tekno lainnya juga terkontraksi pada pembukaan hari ini. Emiten tersebut adalah PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX).
Adapun MCAS mengalami penurunan hingga 0,84 persen menjadi Rp11.850/saham. Sedangkan HDIT juga turun di level Rp122/saham atau sebesar minus 0,81 persen. Kemudian disusul dengan MTDL dan DMMX yang merosot masing-masing hingga minus 0,74 persen dan minus 0,73 persen.
BEI mencatat, harga sahamnya MTDL turun menjadi Rp670/saham sementara DMXX harga sahamnya juga turun di level Rp1.360/saham.
Terakhir, saham tekno yang ikut turun hari ini adalah PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS). Meski tak anjlok secara signifikan, saham KIOS pada Rabu (13/9) di pembukaan sesi I turun minus 0,47 persen menjadi Rp428/saham.
Periset: Melati Kristina
(ADF)