MARKET NEWS

Ini Alasan Sigma Energy (SICO) Ubah Penggunaan Dana IPO

Cahya Puteri Abdi Rabbi 06/12/2022 17:03 WIB

Dalam prospektus yang dirilis, perseroan berencana menggunakan dana IPO untuk pengembangan usaha dengan membeli satu unit compressor besar senilai Rp17,6 miliar

Ini Alasan Sigma Energy (SICO) Ubah Penggunaan Dana IPO (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) melakukan perubahan pada sejumlah rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). 

SICO baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 April 2022 lalu. Dalam prospektus yang dirilis, perseroan berencana menggunakan dana IPO untuk pengembangan usaha dengan membeli satu unit compressor besar senilai Rp17,6 miliar. 

Namun, perseroan memutuskan untuk membeli empat unit compressor gasjack senilai Rp10 miliar. Direktur SICO Aris Marisi Napitupulu menjelaskan, perubahan tersebut dikarenakan perseroan mendapatkan permintaan atas penyediaan compressor gasjack dengan jenis yang terbaru.

“Ini adalah murni karena permintaan pasar,” kata Aris dalam paparan publik secara virtual, Selasa (6/12/2022).

Selanjutnya, perseroan juga memangkas alokasi dana hasil IPO untuk pembelian kendaraan operasional dan biaya pendukungnya menjadi Rp2 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp9 miliar. Hal itu dilakukan berdasarkan masukan dan saran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, dan pemegang saham, di mana alokasi dana sebelumnya disebut berlebihan dan dan kurang efektif.

Kemudian, perseroan juga mengurangi alokasi dana untuk pembelian suku cadang atau sparepart, yang semula sebesar Rp15,8 miliar menjadi Rp4,2 miliar.

“Dengan asumsi bahwa dengan membeli empat unit compressor baru, maka diharapkan dapat menekan biaya pembelian sparepart,” ujar dia.

Di samping itu, pada rencana awal perseroan akan menggunakan dana IPO untuk merenovasi workshop, kantor dan mess dengan biaya sebesar Rp7,8 miliar. Namun, perseroan memutuskan untuk membeli workshop baru yang berlokasi di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat senilai Rp18 miliar.

Hal tersebut dilakukan karena perseroan mendapatkan kesempatan untuk membeli workshop dengan area yang lebih luas, kurang lebih 6000 meter persegi dan luas bangunan 2.400 meter persegi. Selain itu, workshop baru tersebut memiliki kondisi bangunan yang jauh lebih baik, lokasi lebih strategis dan lebih baik sebagai tempat bekerja para karyawan perseroan.

“Harga yang ditawarkan juga di bawah dari harga pasaran, sehingga manajemen berpendapat untuk membeli workshop baru ini, daripada merenovasi workshop yang bukan milik perseroan di atas lahan yang cukup jauh,” ungkap Aris.

Terakhir, perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp16 miliar untuk membeli lahan yang akan dibangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan fasilitas penunjangnya yang berlokasi di area Jakabaring Sport Centre, Palembang. 

(DES)

SHARE