Ini Daftar Saham Syariah Menuai Berkah hingga Agustus 2023
Berdasarkan daftar Jakarta Islamic Index (JII) sepanjang 2023, beberapa emiten ritel sampai dengan consumer goods dan semen memperoleh berkah hingga Agustus.
IDXChannel - Berdasarkan daftar Jakarta Islamic Index (JII) sepanjang 2023, beberapa emiten ritel sampai dengan consumer goods dan semen memperoleh berkah hingga Agustus.
Emiten tambang justru menjadi top losers di indeks tersebut. Saham emiten peralatan rumah tangga PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES) menjadi top gainers indeks JII dengan kenaikan 45,16 persen year to date (YtD) ke Rp720 per saham per 31 Juli 2023.
Dana investor asing mengalir deras ke ACES, dengan nilai pembelian bersih (net buy) Rp226,70 miliar di pasar reguler.
Untuk harga saham ACES juga mengalami kenaikan dari Rp496/saham pada 26 Desember 2022 ke Rp720/saham.
ACES belum melaporkan kinerja per semester I-2023. Sebelumnya, pada kuartal I 2023, ACES membukukan laba bersih Rp158,4 miliar atau tumbuh 3,2 persen secara tahunan (YoY).
Pendapatan bersih perusahaan juga naik 4,3% yoy menjadi Rp1,67 triliun
Saham emiten bank syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga tampil moncer dengan lonjakan harga 28,29% YtD.
Mirip ACES, asing juga menumpuk pembelian bersih di BRIS hingga Rp348,55 miliar sejak awal 2023.
Di tiga bulan pertama 2023, BRIS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun. Angka ini naik 47,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp988 miliar.
Laba yang tumbuh solid terdorong dari net margin income atau pendapatan setelah bagi hasil yang naik 13,47 persen year-on- year menjadi Rp4,06 triliun karena penyaluran pembiayaan yang tumbuh ekspansif 20,15 persen dari Rp177,50 triliun di kuartal 1-2022 menjadi Rp213,27 triliun di kuartal 1-2023.
Pembiayaan yang tumbuh ekspansif juga disertai dengan kualitas aset yang terjaga, terlihat dari rasio Non-Performing Fund Gross (NPF) yang turun secara tahunan dari 2,91 persen menjadi 2,36 persen di kuartal 1-2023.
Saham emiten otomotif dan konglomerat PT Astra International Tbk (ASII) juga tumbuh positif, dengan kenaikan 20,18 persen YtD. Saham ASII sendiri baru masuk indeks JII dalam evaluasi mayor 29 Mei lalu dengan periode efektif konstituen Juni-November 2023.
Setelah menuai berkah boom komoditas pada 2022, laba bersih ASII turun 4 persen yoy menjadi Rp17,4 triliun per semester I-2023. Penurunan laba tersebut kendati perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 13 persen menjadi Rp162,4 triliun.
Duo raksasa consumer goods Grup Indofood, ICBP dan INDF, juga masing-masing tumbuh 11,75 persen dan 8,92 persen YtD.
Berbeda nasib, saham tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) anjlok 37,66 persen YtD, saham emiten LPG dan amonia PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) jeblok 31,69 persen dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) minus 30,11 persen sejak awal tahun.
Saham batu bara lainnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), juga merosot tajam 27,47 persen dan 24,93 persen selama 2023.
Investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) usai saham-saham batu bara berpesta selama 2022 seiring lonjakan tinggi harga batu bara kala itu.
(DKH)