MARKET NEWS

Ini Deretan Emiten BUMN yang Masih Catat Rugi

Anggie Ariesta 04/08/2023 18:21 WIB

Sejumlah emiten pelat merah masih mencatatkan kerugian pada sepanjang semester I-2023.

Ini Deretan Emiten BUMN yang Masih Catat Rugi (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah emiten pelat merah masih mencatatkan kerugian pada sepanjang semester I-2023. 

Saham-saham tersebut di antaranya PT Garuda Indonesia (GIAA), PT Krakatau Steel (KRAS), PT Waskita Karya (WSKT), PT Waskita Beton Precast (WSBP) dan PT Wijaya Karya (WIKA).

Dikutip dari Bulletin IDX 2nd Session Closing Market, Jumat (4/8/2023), emiten maskapai penerbangan GIAA membukukan rugi bersih USD76,5 juta atau sekitar Rp1,14 triliun di semester I 2023.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan laba pada periode tahun lalu yang mencapai USD3,76 miliar. Meski rugi, namun angka itu turun 30,54% atau lebih baik dibanding rugi pada periode 31 Maret yang mencapai USD110,13 juta.

Tak hanya rugi yang terpangkas, namun positifnya, pendapatan perseroan juga naik signifikan hampir 59% secara tahunan menjadi USD1,39 juta atau sekitar Rp21 triliun dibanding periode yang sama tahun 2022.

Emiten BUMN kedua yang mencatatkan kerugian adalah Krakatau Steel. Emiten BUMN baja ini juga mencatat rugi bersih.

Rugi bersih Krakatau Steel pada semester I 2023 sebesar USD7,39 juta atau hampir setara Rp561 miliar. Pendapatan bersih KRAS juga turun 25,48% secara tahunan.

Menurut manajemen, rugi bersih terjadi karena perseroan masih memiliki beban keuangan yang cukup tinggi sebesar USD59 juta atau hampir setara Rp890 miliar, serta terdapat rugi atas selisih kurs sekitar Rp266,5 miliar.

Belum lagi emiten BUMN Karya yang mayoritas juga telah merilis laporan keuangan perseroan sepanjang semester I 2023. Adhi Karya dan PTPP mampu meraih laba bersih, namun Waskita Karya dan Wijaya Karya masih berkutat dengan rugi bersih.

Waskita Karya mencatat rugi bersih kepada entitas induk sebesar Rp2,07 triliun, membengkak hingga 776% dibanding semester I tahun lalu. 

Angka ini menempatkan Waskita jadi saham BUMN karya dengan peningkatan rugi bersih terbesar. Pendapatan juga turun 13,43% secara tahunan menjadi Rp5,27 triliun.

Demikian juga dengan Waskita Beton Precast mencatat rugi bersih periode berjalan Rp263,76 miliar per Juni 2023. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu WSBP mencatatkan laba bersih Rp1,42 triliun yang melampaui pendapatannya.

Salah satu penyebab penurunan laba ialah turunnya pos pendapatan lain yang bersih menjadi Rp326 miliar di semester I-2023.

Posisi kelima ada Wijaya Karya membukukan rugi bersih sebesar Rp1,88 triliun atau naik 99,3% secara tahunan. Namun pendapatan naik double digit menjadi 29% pada posisi Rp9,25 triliun.

Adapun perusahaan go public BUMN ini diharapkan memberi dividen melebihi realisasi 2022 atau senilai total Rp80 triliun.

Membengkaknya rugi bersih WIKA disebabkan oleh meningkatnya beban keuangan yang dipikul perseroan seperti naiknya signifikan dari beban lain yang tercatat Rp1,21 triliun atau meningkat 212% secara tahunan.

Kenaikan beban lain-lain tersebut disebabkan oleh adanya pencadangan piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun perusahaan go public ditargetkan sebesar Rp53,7 triliun sedangkan perusahaan pelat merah dengan status private dengan Rp26,5 triliun.

Selain itu pemerintah juga menargetkan pendapatan dari perusahaan BUMN sebesar Rp3.000 triliun, EBITDA mencapai Rp600 triliun dan laba bersih tembus Rp250 triliun. Kira-kira apakah target tersebut akan tercapai?

(DES)

SHARE