Ini Fakta-fakta Rights Issue Jumbo Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara resmi akan memperdagangkan sejumlah saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
IDXChannel - Dalam bulan ini, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara resmi akan memperdagangkan sejumlah saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi korporasi ini merupakan yang paling ditunggu-tunggu banyak investor.
Rights issue itu sendiri mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Juli lalu. Tahapan perdagangan HMETD BBRI ini akan dimulai pada 8 September 2021, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham di BEI akan dilaksanakan pada 13 September.
Selanjutnya periode perdagangan HMETD akan dilakukan pada 13-22 September 2021 dan periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada 15-24 September.
Untuk tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan pada 24 September, penjatahan pesanan saham tambahan pada 27 September. Terakhir tanggal pengembalian uang pemesanan saham tambahan pada 29 September 2021
Berikut fakta-fakta mengenai rights issue BBRI yang akan berlangsung sebentar lagi..
1. Prospek Menjanjikan
Berdasarkan pada prospektus ringkas yang terdapat di laman resmi BRI, diketahui bahwa tujuan dari transaksi pada right issue ini dilakukan untuk memperkuat pertumbuhan bisnis bagi perseroan. Terutama, untuk bisnis di segmen mikro melalui pembentukan ekosistem ultra mikro.
Adanya ekosistem ini akan membantu memberikan akses layanan keuangan yang lebih mumpuni kepada segmen ultra mikro (UMi) di Indonesia. Ketika kemampuan bisnis sudah mengalami meningkatan, maka para nasabah di segmen UMi dapat beralih ke jenjang yang lebih tinggi, yakni segmen mikro.
Sementara itu, melansir Sindonews.com, Dirut BRI Sunarso menyampaikan jika apabila right issue ini terserap maksimal maka akan menumbuhkan kredit UMi sebesar 14 % per tahun. Pihak BRI juga menjanjikan akan menjaga dividen payout ratio tidak dibawah 50%. Saham kemudian akan terdelusi sebesar 18% jika tidak diambil.
2. Optimisme Raup Dana Segar Fantastis
Dalam right issue ini, BRI memprediksikan akan mendapat dana segar sebesar Rp 41,1 triliun. Nominal itu akan didapat apabila para pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing.
Jika diakumulasi dengan dana inberg, maka optimalisasi right issue BRI bisa bernilai Rp96 triliun. Pemanfaatan dana tersebut akan diperuntukkan untuk pembentukan holding BUMN UMi bersama 2 BUMN lain, yakni Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani).
3. Ada 28,6 Miliar Saham Baru
BRI menawarkan sebanyak 28,6 miliar saham baru di PHMETD (Penerbitan Saham Baru dengan Hak Memesan Efek Telebih Dahulu) atau right issue ini. Saham baru yang ditawarkan merupakan saham yang berasal dari portepel perseroan dan seluruhnya ada di BEI (Bursa Efek Indonesia).
Hal ini tentunya memperhatikan aturan dan sesuai dengan PP No. 29 tahun 1999, yakni 1 % dari jumlah saham milik perseroan yang beredar tidak dicatatkan di BEI.
Sementara itu, saham baru pada right issue ini memiliki hak yang sama dengan saham lama, termasuk hak atas dividennya. Miliaran saham yang disediakan tersebut dapat didapat dengan harga murah, yakni Rp 50 per saham. (TYO)