Ini Target FUJI Pasca Melantai di Lantai Bursa
PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) resmi melakukan pencatatan perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/7).
IDXChannel - PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) resmi melakukan pencatatan perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/7). Direktur Utama FUJI Anita Marta menyebut langkah ini sebagai komitmen manajemen mengembangkan usaha.
“Adapun tujuan menjadi perusahaan publik selain terbukanya akses permodalan, antara lain untuk memperkuat image perusahaan dan meningkatkan exposure kepada publik sehingga akan meningkatkan bisnis perusahaan,” katanya.
Jumlah saham yang dilepas sebanyak 300 juta dengan harga awal Rp110 per lembarnya. Pada pencatatan perdananya, FUJI langsung terkena auto reject atas (ARA). FUJI melonjak 70% ke harga Rp187 per lembar saham.
Dana hasil IPO sebesar Rp33 miliar, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka ekspansi kredit perusahaan. FUJI sendiri tengah berniat mengembangkan sektor energi terbarukan, salah satunya panel surya.
Anton Santoso Komisaris Utama LIFE juga menegaskan komitmen FUJI untuk mengembangkan pelayanan yang efisien, berkualitas, serta inovasi dan tranparansi.
Terkait tentang kinerja bisnis, Anita Marta menyatakan pihaknya telah melayani enam perusahaan domestik yang menjadi customer base. “Saat ini FUJI akan melakukan upaya ekspansi dengan menjajaki lebih dari lima perusahaan untuk bekerja sama untuk sektor energi terbarukan,” kata Anita saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/7).
Anita menargetkan tahun ini FUJI akan meraup laba komprehensif tahun berjalan dua kali lipat dari sebelumnya Rp 2,81 miliar menjadi Rp 6 miliar.
Anita menjelaskan strategi yang dilakukan FUJI adalah memasuki bisnis pembiayaan solar panel. Pembiayaan ini memiliki peluang yang potensial ke depannya sebab perbankan belum menyalurkan dana ke sektor tersebut. Sehingga dana peroleh hasil IPO seluruhnya akan digunakan sebagai working capital proyek baru ini.
“FUJI melihat sektor energi terbarukan punya peluang yang cukup besar dan kami memiliki kemampuan atau penguasaan untuk membiayai sektor ini,” pungkasnya. (*)