Intip Gerak ARCI-BRMS Cs saat Harga Emas Kembali Bertenaga
Saham-saham emiten produsen emas cenderung menguat pada Selasa (11/11/2025) seiring harga logam mulia acuannya kembali menemukan momentum positif.
IDXChanel – Saham-saham emiten produsen emas cenderung menguat pada Selasa (11/11/2025) seiring harga logam mulia acuannya kembali menemukan momentum positif.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.54 WIB, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meningkat 2,05 persen ke Rp995 per unit, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mendaki 1,20 persen, dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) terkerek 1,17 persen.
Kemudian, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terapresiasi 0,71 persen dan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) naik tipis 0,24 persen.
Berbeda, saham PSAB terkoreksi 0,84 persen dan AMMN minus 1,06 persen.
Harga emas dunia melesat hampir 3 persen pada Senin (10/11), menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua pekan.
Kenaikan ini terjadi setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan, sehingga memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) diperkirakan memangkas suku bunga.
Kondisi ini mendorong minat investor terhadap aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Emas spot (XAU/USD) naik 2,85 persen ke USD4.115,41 per troy ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak 24 Oktober.
Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist di Zaner Metals, Peter Grant, mengatakan bahwa data ekonomi yang lemah pekan lalu membuat pasar semakin dovish dalam memandang kebijakan The Fed. Menurut dia, peluang pemangkasan suku bunga pada Desember masih terbuka.
Data sebelumnya menunjukkan, dikutip dari Reuters, ekonomi AS kehilangan lapangan kerja pada Oktober, terutama di sektor pemerintah dan ritel. Sentimen konsumen juga merosot pada awal November karena kekhawatiran terhadap prospek ekonomi.
Menurut alat pemantau CME FedWatch, pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember sekitar 64 persen, dan meningkat menjadi sekitar 77 persen pada Januari. Dalam kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi, emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menjadi lebih menarik.
Grant memperkirakan harga emas dapat bergerak di kisaran USD4.200 hingga USD4.300 per troy ons hingga akhir tahun, dengan target sekitar USD5.000 per troy ons pada kuartal I-2026.
Sementara itu, Senat AS pada Minggu mulai melangkah untuk membuka kembali pemerintahan federal yang telah ditutup selama 40 hari.
Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen, menilai pembukaan kembali pemerintah akan memulihkan arus data dan menghidupkan kembali ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember. Namun yang lebih penting, hal ini akan mengalihkan fokus pasar kembali pada memburuknya kondisi fiskal AS. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.