Intip Portofolio Terkini Warren Buffet yang Bikin Tajir Melintir
Warren Buffet tidak duduk diam saja menanti saat tepat untuk mendapatkan cuan dari saham dalam jangka panjang. Dia juga terus memperbaharui portofolionya.
IDXChannel – Siapa tidak mengenal Warren Buffet? Salah satu orang terkaya di dunia ini menjadi panutan banyak investor di pasar modal.
Strategi investasi yang dia terapkan yaitu value investing juga turut diikuti oleh investor terkenal tanah air, Lo Kheng Hong. Meski memiliki prinsip value investing dan cenderung berinvestasi dalam jangka panjang, bukan berarti Warren Buffet tidak mengotak-atik portofolio investasinya.
Pemimpin Berkshire Hathaway (BRKB) itu tidak duduk diam saja menanti saat tepat untuk mendapatkan cuan dari saham dalam jangka panjang. Dia juga terus memperbaharui portofolio investasinya.
Pada kuartal II 2023 ini, Warren Buffet melalui Berkshire Hathway tercatat membeli saham di D.R. Horton (DHI), Lennar (LEN) dan NVR (NVR) untuk pertama kalinya.
Di antara langkah-langkah penting lainnya di kuartal II 2023, Berkshire semakin meningkatkan posisinya di Occidental Petroleum (OXY) dan mengurangi kepemilikannya di Chevron (CVX), menurut pengajuan 13F triwulanan terbaru Berkshire yang dilacak oleh whalewisdom.com.
Selain itu, perusahaan yang dipimpin Warren Buffett tersebut tidak melakukan perubahan pada dua kepemilikan saham terbesarnya yaitu Apple (AAPL) dan Bank of America (BAC).
Saham Apple merupakan saham nomor satu dalam portofolio Berkshire berdasarkan nilai pasar. Dari sisi pemegang saham Berkshire merupakan pemegang saham nomor 2 di perusahaan itu, setelah Bank of America.
Konglomerat ini juga mempertahankan posisi-posisi besar dan lama lainnya tetap stabil. Kepemilikan tersebut termasuk Kraft Heinz (KHC), Coca-Cola (KO) dan American Express (AXP). Buffett telah memiliki saham KO dan saham AXP sejak Q1 2001.
Berdasarkan jumlah saham, berikut 10 saham Warren Buffett menurut laporan triwulanan 13F terbaru, yang dirilis pada 14 Agustus 2023 lalu:
Bank of America (BAC), 1,03 miliar
Apple (AAPL), 915,6 juta
Coca-Cola (KO), 400 juta
Kraft Heinz (KHC), 325,6 juta
Minyak Bumi Barat (OXY), 224,1 juta
American Express (AXP), 151,6 juta
Chevron (CVX), 123,1 juta
HP (HPQ), 120,9 juta
Nu Holdings (NU), 107,1 juta
Paramount Global (PARA), 93,7 juta
(FRI)