Intip Rencana Ekspansi Graha Prima (GRPM) Pasca IPO
PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/7/2023).
IDXChannel - PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/7/2023).
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan sebanyak 309 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Melalui aksi korporasi ini, perseroan berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp37,08 miliar. Adapun, seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi dan pengembangan usaha perseroan.
“Kami akan menambah wilayah distribusi yang ada, menambah prinsipal, juga akan mendistribusikan produk yang lebih variatif lagi,” kata Direktur Utama GRPM, Agus Susanto di Gedung BEI pada Senin (10/7/2023).
Agus mengungkapkan, perseroan akan menambah delapan wilayah distribusi baru di Sumatera dan Jawa. Selain itu, perseroan akan membidik wilayah distribusi baru di luar Sumatera dan Jawa. “Rincian wilayahnya kami belum bisa kasih tau, tapi sudah ada dalam proyeksi,” imbuh Agus.
Lebih lanjut, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk penambahan persediaan di tujuh area distribusi yang sudah ada yaitu Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal, dan Medan Deli. Perseroan juga akan melakukan diversifikasi produk, tak hanya berfokus pada produk minuman berkarbonasi saja.
“Sampai akhir tahun ini kami akan fokus ekspansi terus, penambahan wilayah, distributor dan merek, jadi kami akan geber tahun ini,” ujar Agus.
Agus optimistis kinerja perseroan akan terus bertumbuh ditopang oleh rencana ekspansi perseroan. Selain itu, menurut Agus, kinerja perseroan tak akan terpengaruh oleh sentimen inflasi.
Hingga akhir 2022, penjualan perseroan tercatat sebesar Rp325,98 miliar, naik dari tahun 2021 yang sebesar Rp313,93 miliar. Adapun, peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya penambahan area distribusi baru pada 2022.
Sementara itu, laba bersih GRPM tahun lalu tercatat sebesar Rp2,26 miliar, naik dari 2021 yang sebesar Rp2,07 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan pada penjualan dan penurunan pada beban penjualan perseroan.
(DES)