MARKET NEWS

Intip Rencana IPO Mutuagung Lestari (MUTU) 

Cahya Puteri Abdi Rabbi 13/07/2023 15:48 WIB

Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 942,85 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Intip Rencana IPO Mutuagung Lestari (MUTU) (Foto: IDX Channel/ Cahya P)

IDXChannel - PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu Internasional akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Agustus 2023 mendatang. 

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 942,85 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Presiden Direktur MUTU Arifin Lambaga mengatakan, IPO menjadi langkah strategis yang diambil perseroan untuk menangkap peluang yang lebih besar di industri jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi atau testing, inspection, certification (TIC).

Arifin menyebut, saat ini masih belum banyak perusahaan yang terlibat dalam industri TIC. Konsumen, bahkan pelaku usaha juga belum banyak menyadari akan pentingnya sertifikasi terhadap sebuah produk maupun jasa.

“Saat pemerintah mewajibkan pelaku usaha melakukan sertifikasi, maka industri TIC akan semakin berkembang,” kata Arifin dalam konferensi pers di The Langham Jakarta pada Kamis (13/7/2023).

Arifin menambahkan, potensi industri TIC baik di dalam negeri dan global diproyeksi semakin bertumbuh. Nilai pasar TIC global tahun 2027 diperkirakan mencapai USD270 miliar atau sekitar Rp4.000 triliun, sedangkan nilai pasar Indonesia saat ini baru mencapai Rp20 triliun.

Oleh karena itu, perseroan optimistis industri TIC masih akan terus tumbuh secara eksponensial di masa mendatang seiring adanya kebijakan hilirisasi industri. “Juga pembangunan ekonomi hijau, digitalisasi, pengembangan ekonomi syariah, peningkatan volume perdagangan dan juga peningkatan kesadaran konsumen akan pentingnya sertifikasi,” lanjut Arifin.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur MUTU, Irham Budiman mengatakan bahwa, perseroan berpeluang besar memanfaatkan perkembangan pasar karbon karena potensinya sangat besar. 

Sebagai informasi, nilai perdagangan karbon di masa yang akan datang diperkirakan berkisar Rp8.400 triliun. Ke depan, sektor inilah yang akan terus dikembangkan oleh MUTU, termasuk mempersiapkan skema untuk masuk ke dalam ekosistemnya.

“Karena saat ini tren green economy tidak hanya sebatas gas rumah kaca (GRK), melainkan juga berkembang memasuki ekonomi sirkular seperti water footprint, plastik dan lain-lain,” kata Irham.

(DES)

SHARE