Investor Asing Masih Doyan Lakukan Aksi Jual, Yuk Serok Lagi!
Sudah dalam dua hari terakhir, investor asing masih terus melakukan aksi jual saham di dalam negeri.
IDXChannel - Sudah dalam dua hari terakhir, investor asing masih terus melakukan aksi jual saham di dalam negeri. Sampai dengan penutupan sesi I pada siang ini, nilai Net Foreign Sell (NFS) sudah mencapai sekitar Rp169,25 miliar di semua pasar saham.
Berdasarkan pantauan RTI Business, Selasa (6/7/2021), meski banyak melakukan aksi jual, tekanan beli masih cukup kuat untuk menahan indeks harga saham gabungan untuk tetap berada di zona hijau. Sedangkan untuk pasar negosiasi dan tunai, nilai NFS mencapai Rp192,69 miliar.
Aksi jual paling besar terjadi pada saham milik PT Telkom Indonesia Tbk. Nilai NFS dari penjualan yang dilakukan investor asing terhadap saham berkode TLKM ini mencapai Rp85,4 miliar, alhasil harga saham terkoreksi 30 poin atau 0,99% dan kini berada di kisaran 3.010.
Saham milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk juga menjadi korban atas aksi jual yang dilakukan asing. Nilai NFS terhadap saham berkode TBIG ini mencapai Rp56 miliar, tindakan itu membuat harga saham terpotong hingga 40 poin atau turun 1,18%.
Nasib serupa juga dialami oleh saham milik PT Mega Manunggal Property Tbk, di mana NFS sudah mencapai Rp17,8 miliar. Kondisi itu menyebabkan harga saham berkode MMLP mengalami penurunan hingga 30 poin, atau 3,64%.
Namun, aksi jual yang dilakukan asing ini tidak berdampak besar terhadap saham PT BFI Finance Indonesia Tbk. Harga saham tetap naik sebanyak 35 poin, atau 4,07% meski nilai NFS atas saham berkode BFIN ini mencapai Rp55,8 miliar.
Penjualan atas saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang dilakukan asing juga tidak mempengaruhi pergerakan AMRT di bursa pada hari ini. Di mana saham tetap naik 70 poin, atau 5,60% meski nilai NFS mencapai Rp15,5 miliar.
Secara umum, jumlah saham yang dijual asing mencapai 1,9 miliar atau 7,60%, masih lebih kecil dari aksi beli dengan capaian 7,75%. Meski begitu, nilai transaksi atas aksi jual itu mencapai Rp1,7 triliun berbanding dengan aksi beli asing senilai Rp1,5 triliun. (TYO)