Investor Jauhi Dolar AS Jelang Penentuan Suku Bunga, Rupiah Semringah
Rupiah hari ini (31/7) ditutup menguat 40 poin atau 0,25 persen ke level Rp16.260 per USD.
IDXChannel - Rupiah hari ini (31/7) ditutup menguat 40 poin atau 0,25 persen ke level Rp16.260 per USD. Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda sempat dibuka pada level Rp16.318 per USD.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pelaku pasar menjauh dari USD sebelum penutupan rapat The Fed. Bank sentral diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap stabil.
"Namun, fokus akan tertuju pada sinyal potensial pemangkasan suku bunga, menyusul beberapa pembacaan inflasi yang lemah dan komentar dovish dari pejabat Fed. Konsensus umum sebagian besar mendukung pemangkasan 25 basis poin pada September," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (31/7).
Ketegangan di Timur Tengah memanas menyusul laporan bahwa Kepala Hamas Ismail Haniyeh telah dibunuh di Iran, menurut pernyataan dari kelompok militan Palestina Hamas dan laporan media pemerintah Iran pada Rabu.
Hal ini terjadi sehari setelah pemerintah Israel mengklaim telah menewaskan komandan senior Hizbullah dalam serangan udara di Beirut pada Selasa sebagai balasan atas serangan roket lintas batas pada Sabtu di Israel.
Serangan terbaru terjadi meskipun ada upaya diplomatik oleh pejabat AS dan PBB untuk mencegah eskalasi besar yang dapat mengobarkan Timur Tengah yang lebih luas. Secara terpisah, Amerika Serikat juga melakukan serangan di Irak dalam konflik terbaru di wilayah tersebut.
Di Asia, kata Ibrahim, data PMI menunjukkan sektor manufaktur Chia menyusut selama tiga bulan berturut-turut pada Juli, sementara pertumbuhan non manufaktur melambat. Data tersebut muncul setelah pertemuan Politbiro China yang menunjukkan pemerintah menjanjikan lebih banyak langkah stimulus, terutama yang ditujukan untuk meningkatkan sentimen konsumen.
Komentar dari Politbiro dan pembacaan PMI yang lemah meningkatkan harapan untuk lebih banyak langkah stimulus, meskipun analis memperingatkan bahwa pelaksanaan Beijing harus diperhatikan untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk.
"Dari sentimen domestik, Lembaga pemeringkat S&P kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating atau peringkat utang Indonesia pada BBB, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 30 Juli 2024," kata Ibrahim.
S&P meyakini bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid dengan ketahanan eksternal dan beban utang pemerintah yang terjaga, didukung kerangka kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel.
S&P memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga sampai empat tahun ke depan akan tetap terjaga sekitar 5,0 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut didorong permintaan domestik yang tetap kuat, serta belanja Pemerintah dan investasi swasta yang meningkat.
Sementara itu, ketahanan sektor eksternal akan tetap terjaga pada jangka menengah. Kinerja sektor eksternal didukung prakiraan kenaikan ekspor sejalan dengan implementasi kebijakan hilirisasi di tengah pelemahan harga komoditas.
S&P juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga inflasi yang terjaga sejak 2010. Selain itu, S&P memproyeksikan inflasi pada 2024-2025 akan berada pada kisaran target 2,5 persen+1 persen, masing-masing sebesar 2,8 persen dan 3,0 persen.
Selain itu, inovasi strategi operasi moneter yang pro-market dengan penggunaan instrumen berbasis pasar dinilai semakin meningkatkan fleksibilitas kebijakan moneter. Pada sektor fiskal, S&P memandang pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Secara umum, S&P meyakini pemerintahan baru akan memperhatikan aspek keberlanjutan kebijakan guna menjaga kredibilitas serta menghindari disrupsi ekonomi dan keuangan yang signifikan. S&P sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 4 Juli 2023.
"Berdasarkan data di atas, Rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.210-Rp16.280 per USD," ujar Ibrahim.
(Fiki Aryanti)