Investor Kecewa Laba Anjlok, Saham Sido Muncul (SIDO) ARB Dua Kali Beruntun
Investor kembali menjual saham SIDO pasca-rilis rapor keuangan yang tidak menggembirakan.
IDXChannel - Harga saham emiten produsen jamu dan obat herbal modern PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7 di awal perdagangan Senin (1/8/2022). Investor kembali menjual saham SIDO pasca-rilis rapor keuangan yang tidak menggembirakan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.04 WIB, saham SIDO anjlok 6,63% ke Rp845/saham dengan nilai transaksi Rp27,75 miliar dan volume perdagangan 32,68 juta saham.
Pada Jumat pekan lalu (29/7), harga saham SIDO juga anjlok hingga ARB 6,70% ke Rp905/saham dengan nilai transaksi Rp95,88 miliar. Pada hari itu, volume perdagangan mencapai 104,53 juta, melebihi (breakout) rerata 20 hari terakhir yang sebesar 14,98 juta saham.
Dengan ini, dalam sepekan saham SIDO terjungkal 13,78%, sedangkan dalam sebulan merosot 14,21%. Semenjak awal tahun (ytd), saham SIDO minus 2,31%.
Sebelumnya, pada Jumat pagi, SIDO merilis laporan keuangan di website BEI dengan mencatatkan penurunan laba bersih 11,24% secara tahunan (yoy) menjadi Rp445,60 miliar sepanjang semester I 2022.
Laba bersih SIDO sepanjang 6 bulan pertama tahun ini lebih rendah dari laba bersih semester I 2021 yang mencapai Rp502 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut seiring pendapatan bersih SIDO turun 2,58% secara yoy dari Rp1,65 triliun pada akhir semester I tahun lalu menjadi Rp1,61 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Rinciannya, penjualan jamu herbal dan suplemen turun menjadi Rp988,73 miliar dari semester I 2021 sebesar Rp1,06 triliun. Sementara, segmen penjualan makanan dan minuman tumbuh dari Rp526,23 miliar dari semester I 2021 menjadi Rp544,82 miliar.
Adapun, penjualan produk farmasi sebesar Rp78,55 miliar sepanjang paruh pertama tahun ini.
Seiring penurunan pendapatan bersih perusahaan, beban pokok penjualan SIDO membengkak 4,54% yoy menjadi Rp757,61 miliar per semester I 2022.
Total aset SIDO juga tercatat turun 12,07% menjadi Rp3,58 triliun per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp4,07 triliun. Ini terjadi seiring penurunan liabilitas 43,59% menjadi Rp337,19 miliar dan penurunan ekuitas 6,64% menjadi Rp3,24 triliun per 30 Juni 2022.
Dalam penjelasan di keterangan tertulis kepada bursa, manajemen SIDO menjelaskan penurunan total liabilitas atau kewajiban secara signifikan tersebut dikontribusikan oleh penurunan utang pajak hingga 86,3% per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember tahun lalu.
Selain utang pajak, terjadi pula penurunan beban akrual sebesar 64,7% dibandingkan akhir tahun lalu. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.