Investor Khawatirkan Resesi AS, Wall Street Terhempas
Indeks utama Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Selasa (25/4) waktu setempat.
IDXChannel - Indeks utama Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Selasa (25/4) waktu setempat atau mengalami penurunan terdalam untuk bulan ini karena perkiraan UPS yang suram memperburuk kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Sentimen lainnya yang memengaruhi pergerakan Wall Street adalah anjloknya deposito di First Republic Bank Regional yang menambah kegelisahan tentang kesehatan sektor bank.
Dow Jones Industrial Average melorot 344,57 poin atau 1,02% menjadi 33.530,83; dan S&P 500 terhempas 65,41 poin atau 1,58%, pada 4.071,63. Keduanya menandai penurunan persentase satu hari terbesar sejak 22 Maret.
Nasdaq Composite jatuh 238,05 poin atau 1,98% menjadi 11.799,16 dalam persentase penurunan satu hari terbesar sejak 9 Maret.
Saham United Parcel Service Inc turun 10% yang merupakan kerugian harian terbesar sejak Juli 2006, setelah perusahaan jasa kurir tersebut memperkirakan pendapatan setahun penuh di bawah target sebelumnya.
Ini menyebabkan indeks Dow Jones jeblok 3,6% yang merupakan penurunan satu hari terbesar sejak September 2022. Selain itu, yang memicu kekhawatiran lain adalah data pada Selasa (25/4) yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah 9 bulan di April.
"Investor telah berusaha dengan berani untuk menyatukannya di tengah pendapatan besar dan minggu data ekonomi, serta minggu besar Federal Reserve pada minggu depan," kata Carol Schleif, kepala investasi untuk BMO Family Office, dikutip dari Reuters, Rabu (26/4/2023).
Sebagian besar investor mengharapkan bank sentral AS mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu setelah pertemuan The Fed.
Di sisi lain, saham Microsoft Corp rebound setelah ditutup turun 2,2% di sesi reguler dan merupakan hambatan terbesar pada S&P 500 menjelang laporan triwulanannya. Itu berbalik arah untuk naik 4,6% pada akhir perdagangan setelah pendapatannya mengalahkan ekspektasi analis.
Pun dengan saham induk Google Alphabet Inc yang naik 4% setelah bel ketika pendapatan kuartal pertama melampaui ekspektasi pada peningkatan iklan dan permintaan layanan cloud yang stabil. Itu telah ditutup 2%.
Indeks Perbankan Regional KBW turun 3,9% karena saham First Republic turun 49%, mencapai rekor terendah.
Pemberi pinjaman melaporkan pelarian deposito lebih dari USD100 miliar pada kuartal pertama menyusul krisis perbankan terbesar sejak 2008 bulan lalu.
"Orang-orang mencoba mencari tahu kesehatan bank daerah secara umum. Sangat penting bagi bisnis skala menengah di negara ini agar bank daerah tetap sehat," kata Schleif dari BMO.
Saham perusahaan teknologi medis Danaher Corp turun 8,8% setelah memangkas perkiraan pertumbuhan penjualan tahunannya.
Saham General Motors Co turun 4% setelah memperingatkan bahwa kenaikan harga 2022 tidak akan bertahan seiring berjalannya tahun, bahkan ketika itu mengangkat perkiraan laba dan arus kas setahun penuh.
Sedangkan saham PepsiCo Inc naik 2,2% setelah meningkatkan perkiraan pendapatan dan laba tahunannya.
(FAY)