MARKET NEWS

Investor Masih Tunggu Data Inflasi China, Bursa Asia Melemah

Winda Destiana 09/09/2021 09:50 WIB

Indeks saham Asia dilaporkan melemah pada perdagangan Kamis. Pelemahan terjadi saat para pelaku pasar tengah menantikan rilis data inflasi China bulan Agustus. 

Investor Masih Tunggu Data Inflasi China, Bursa Asia Melemah

IDXChannel - Indeks saham Asia dilaporkan melemah pada perdagangan Kamis. Pelemahan terjadi saat para pelaku pasar tengah menantikan rilis data inflasi China bulan Agustus. 

Selain itu, seiring dengan adanya kehati-hatian investor pada pertumbuhan ekonomi global dan potensi pengurangan stimulus bank sentral juga menjadi pemicunya.

Bank Sentral Eropa secara khusus kini menjadi fokus, dengan analis memperkirakan akan mengumumkan langkah untuk mengurangi dukungan ekonomi daruratnya pada hari Kamis.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) turun 1,04% sementara Nikkei Jepang (.N225) turun 0,38%.

Indeks Australia (.AXJO) turun 1,01%, Korea (.KS11) turun 0,74%, dan di Hong Kong (.HSI) turun 1,17%, dengan nama-nama teknologi memimpin penurunan di sana.

Indeks Hang Seng Tech (.HSTECH) turun 2,44% di awal perdagangan, terbebani oleh penurunan Tencent Holdings (0700.HK) turun 3,7% dan Netease Inc (9999.HK) turun lebih dari 7% setelah pemerintah China pada hari Rabu memanggil perusahaan game tersebut untuk memastikan mereka menerapkan aturan baru untuk sektor ini. 

Blue chips China (.CSI300) turun 0,41% tepat setelah bel, dan saham berjangka AS, S&P 500 turun 0,16%.

Mengutip laman Reuters Kamis (9/9/2021) Edison Pun, seorang analis pasar senior di Saxo Markets, mengaitkan perubahan global yang bearish dengan data lowongan pekerjaan AS yang kuat semalam. Itu artinya pasar kerja masih kuat, dan pengurangan mungkin masih dimulai pada (kuartal keempat) meskipun laporan gaji non-pertanian mengecewakan pada bulan Agustus," katanya.

Awal pekan ini, investor telah bertaruh pembacaan penggajian yang lebih rendah dari perkiraan yang mana Federal Reserve akan menunda pemangkasan pembelian aset besar-besaran, mengirimkan indeks ekuitas dunia MSCI (.MIWD00000PUS) ke level baru sepanjang waktu. 

Namun, suasana telah berubah sejak itu, beberapa pembuat kebijakan Fed pada hari Rabu mengisyaratkan bank sentral AS tetap di jalur untuk mengurangi pembelian aset tahun ini. 

Harga minyak dilaporkan turun meskipun upaya pemulihan Teluk Meksiko AS yang terhantam Badai Ida terus dilakukan. Minyak mentah AS turun 0,1% menjadi USD69,23 per barel. Minyak mentah Brent turun 0,11% menjadi USD72,55 per barel. (NDA)

SHARE