Investor Ritel Dominasi 44 Persen Transaksi Bursa di Semester I-2025
Angka ini menjadikan investor ritel sebagai kelompok dengan kontribusi terbesar terhadap aktivitas perdagangan di pasar modal Indonesia.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aktivitas investor ritel domestik menyumbang sekitar 44 persen dari total transaksi saham hingga Juni 2025.
Angka ini menjadikan investor ritel sebagai kelompok dengan kontribusi terbesar terhadap aktivitas perdagangan di pasar modal Indonesia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy menyebut, dari total 16,998 juta investor yang tercatat di pasar modal per akhir Juni 2025, sebanyak 16,948 juta di antaranya merupakan investor ritel domestik.
“Dari sisi aktivitas transaksi, investor ritel domestik menyumbang sekitar 44 persen dari total transaksi hingga Juni 2025,” ujar Irvan kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/7).
Kendati transaksinya besar, secara kepemilikan investor ritel menguasai hanya sekitar 18,2 persen dari total efek yang tercatat di BEI.
Irvan menilai, peran mereka dalam aktivitas perdagangan cukup dominan. Sisanya masih didominasi oleh investor institusi, baik asing maupun domestik.
Sebagai perbandingan, sebelum pandemi Covid-19 kepemilikan investor ritel domestik hanya sebesar 10,6 persen. Artinya, terjadi kenaikan signifikan dalam lima tahun terakhir, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal.
“Proporsi kepemilikan investor ritel tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelum pandemi,” kata Irvan.
BEI juga menyampaikan bahwa rata-rata investor aktif harian per Juni 2025 mencapai sekitar 179 ribu orang.
Untuk mendukung partisipasi tersebut, BEI menjalankan berbagai program edukasi bersama stakeholder, termasuk melalui kantor perwakilan, galeri investasi, dan duta pasar modal di berbagai wilayah Indonesia.
Irvan menyatakan, edukasi dan literasi pasar modal tetap menjadi salah satu fokus utama BEI dalam memperkuat peran investor ritel di pasar saham Tanah Air.
"Kami berharap partisipasi yang imbang antara domestic dengan local sehingga dapat terwujud pertumbuhan yang sehat dari pasar modal Indonesia," tutur dia.
(DESI ANGRIANI)