Investor! Sukuk Ritel Seri 015 Sudah Meluncur ke Pasar dengan Imbal Hasil 5,1 Persen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Ritel seri 015.
IDXChannel - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Ritel seri 015. Surat utang dengan sistem ekonomi Islam ini ditawarkan dengan imbal hasil sebesar 5,10 persen per tahun.
SR015 menawarkan minimal pembelian dengan minimal 1 juta dan maksimal 3 miliar rupiah dengan masa tenor selama 3 tahun dan dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder dengan batas kepemilikan minimal 3 kali pembayaran imbal hasil.
"Pemerintah sedang menawarkan untuk SR atau sukuk ritel 015 yang sifatnya tradable 3 tahun tenornya imbalannya cukup menarik yaitu 5,10% itu jauh di atas rata-rata bunga deposito BUMN saat ini," ujar Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu, Dwi Irianti Hdiningdiyah, dalam Market Review IDXChanel pada Kamis (26/8/2021).
SR015 mulai ditawarkan sejak 20 Agustus hingga 15 September 2021. Sifat dari SR015 adalah tradable setelah holding period selama 3 bulan untuk kemudian dapat diperjual-belikan di second market. Untuk Sukuk Ritel dan ORI pemerintah akan menerbitkan dua kali dalam setahun dengan.
"Ini sangat diminati dan dapat menarik dari masyarakat tersebut, karena dengan tradable dan aman kemudian yield yang sangat menarik mereka justru ramai-ramai untuk berinvestasi di SBN ritel ini," sambungnya.
Menurutnya, kontribusi masyarkat untuk bersama menghadapi pandemi covid 19 ini salah satunya dengan berinvestasi. "Disatu sisi mendapatkan keuntungan, dan kita bisa membantu negara kita bangkit dari keterpurukan karena dampak pandemi," lanjutnya.
Total SBN Ritel Tahun 2021 mencapai 107.694 orang, terdiri dari investor lama 60% dan investor baru 40%. Data dari kemenkeu menyebut, Realisasi Penerbitan SBN Ritel Tahun 2021, Sukuk ritel per Februari 2021 26,00 triliun, ORI permaret 2021 16,70 triliun, dan SBR per Juli 2021 7,50 triliun. (TYO)