Investor Waspada Rencana Tapering Off, Bursa Asia Selain HangSeng Alami Koreksi

Bursa saham Asia dilaporkan berada dalam kondisi 'waspada' menyusul tumbuhnya kekhawatiran atas perekonomian China yang menunjukkan pelemahan.

IDXChannel - Bursa saham Asia dilaporkan berada dalam kondisi 'waspada' menyusul tumbuhnya kekhawatiran atas perekonomian China yang menunjukkan pelemahan serta sentimen jadwal tapering off Federal Reserve (the Fed) Amerika Serikat

Serangkaian survei bidang manufaktur menunjukkan adanya kendala dalam rantai pasokan berupa pengetatan untuk permintaan tertentu. Sehingga, membuat 8 dari 9 negara di Asia melaporkan lamanya waktu pengiriman.

Tak luput, penyebaran varian delta di tengah percepatan vaksinasi membuat China menerapkan sejumlah pembatasan dan penutupan kawasan industri.

"Penyebaran varian Delta di tengah tingkat vaksinasi yang masih rendah di banyak negara ASEAN dan strategi penanganan Covid tanpa toleransi di China mendorong pemerintahannya untuk memberlakukan pembatasan dan memerintahkan penutupan pabrik/pelabuhan," kata analis Nomura Research Institute, dilansir Reuters, Kamis (2/9/2021).

Kurangnya pasokan dan persediaan yang rendah dimungkinkan akan menyebabkan pengurangan produksi dan tertundanya pengiriman pada sepanjang kuartal ketiga.

Lebih jauh, para investor dimungkinkan sedang mengamati rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat sebagai pedoman menilai langkah pengurangan aset (tapering off) dari The Fed.

Sementara itu, pergerakan bursa di kawasan Asia terlihat cukup variatif, pantauan MNC Portal hingga pukul 10:44 WIB.

Nikkei 225 terpantau menguat (0,34%) di level 28.546, HSI Hong Kong naik (0,21%) di 26.083, dan SSEC China turut bergerak positif (0,55%).

Sementara yang mengalami pelemahan: STI Singapura (-0,30%) di 3.078, KOSPI Korea (-1,00%) di 3.174, ASX Australia (-0,81%) di 7.446, dan IHSG Indonesia (-0,27%) di 6.075. (TYO)