IPO, Intip Strategi Fintech Akseleran (AKSL) Jaga Rasio Kredit Macet
PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) berusaha menjaga rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) agar tetap berada di bawah 1 persen sepanjang 2023.
IDXChannel - Seiring pertumbuhan penyaluran pinjaman, PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran (AKSL) berusaha menjaga rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) agar tetap berada di bawah 1 persen sepanjang 2023. Sejumlah strategi mitigasi disiapkan demi memastikan rasio kredit macet tidak melonjak.
Dari total outstanding pinjaman akhir Juni 2023, NPL AKSL berada di level 0,65 persen, terhitung sehat bagi industri peer-to-peer lending.
Direktur Utama AKSL, Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, perusahaan masih tetap menjalankan langkah-langkah mitigasi risiko kredit macet agar terjaga rendah. Perseroan menetapkan sejumlah kriteria sebagai basis analisa untuk melihat kemampuan bayar para peminjam.
"Antara lain laporan keuangan dan rekening koran, invoice, atau kontrak yang ingin dibiayai, usaha yang dijalani dan sebagainya," tutur Ivan.
Sementara validasi secara independen juga diadakan untuk menganalisa invoice, PO, hingga kontrak yang jadikan jaminan para peminjam.
"Kami selalu mengedepankan analisa yang prudent sebagai ujung tombak mitigasi risiko yang ada," katanya.
Sebagai informasi, AKSL telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,5 triliun hingga semester I-2023. Realisasi itu tumbuh 22 persen year-on-year (yoy).
Apabila diakumulasikan, nilai pinjaman yang berhasil disalurkan mencapai Rp8 triliun hingga Juni 2023 kepada 5 ribu peminjam yang merupakan para pelaku Usaha, Kecil, dan Menengah (UKM).
Kepada peminjam dana (lenders), AKSL juga fokus untuk menumbuhkan basis pemberi pinjaman secara efisien dengan pengembangan produk dan layanan baru, terlebih strategi meningkatkan tingkat imbal hasil.
"Sangat penting bagi kami untuk memberikan kualitas layanan kepada para lenders agar tetap nyaman mengembangkan dana di Akseleran. Kami sudah mengimplementasikan fasilitas proteksi asuransi kredit yang melindungi 99 persen dari pokok pinjaman tertunggak," tandas Ivan.
(FAY)