Izin Tambang Baramulti yang Dekat IKN Berakhir 2027, Ini Kata BSSR
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) tak khawatir atas salah satu tambang perseroan yang berakhir izinnya pada 2027.
IDXChannel - PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) tak khawatir atas salah satu tambang perseroan yang berakhir izinnya pada 2027. Tambang BSSR itu berlokasi dekat Ibu Kota Nusantara (IKN).
Direktur Utama BSSR Widada mengatakan, izin usaha pertambangan (IUP) BSSR memang bakal habis sekitar tiga tahun lalu. Namun, mayoritas lahan tambang itu tidak berada di zona IKN.
"Sehingga untuk lahan yang masuk daerah IKN akan dimaksimalkan produksinya hingga masa IUP habis," katanya dalam Paparan Publik dikutip Kamis (27/6/2024).
Sebagai informasi, BSSR memiliki dua tambang, yakni tambang yang dikelola PT Antang Gunung Meratus (AGM) dan tambang BSSR. Tambang AGM di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) memproduksi batu bara jenis GAR 6.400, 5.600, dan 4.200.
Sementara tambang BSSR berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) memproduksi batu bara GAR 4.000 dan 3.500. Produksi batu bara di tambang ini mencapai 5,5 juta ton, lebih kecil dari tambang AGM 16 juta ton.
Widada mengungkapkan, perseroan masih memiliki kesempatan untuk memperpanjang IUP satu kali lagi.
"Saat ini perseroan baru memperpanjang IUP satu kali atau yang pertama. Ke depannya, perseroan masih melihat perkembangan atas IKN tersebut," tuturnya.
Widada menambahkan, perseroan juga berencana merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) karena produksi batu bara tahun ini diperkirakan melebihi target awal 18 juta ton.
Untuk memenuhi target produksi, kata dia, BSSR mengalokasikan belanja modal USD81 juta dengan komposisi 67 persen untuk pembebasan lahan, 25 persen infrastruktur, dan 8 persen untuk pendukung produksi.
"Untuk kuartal I, ketercapaian belanja modal telah tercapai 25 persen dari bujet kuartalan," katanya.
(RFI)