MARKET NEWS

Jadi Emiten ke 30 di 2018, Simak Sejarah Saham NFCX

Shifa Nurhaliza Putri 21/12/2022 11:20 WIB

Sejarah saham NFCX yang merupakan kode saham dari perusahaan start up PT NFC Indonesia Tbk menarik untuk di ulas.

Jadi Emiten ke 30 di 2018, Simak Sejarah Saham NFCX. (Foto: Sejarah Saham NFCX)

IDXChannel - Sejarah saham NFCX yang merupakan kode saham dari perusahaan start up PT NFC Indonesia Tbk menarik untuk di ulas. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) resmi mencatatkan penawaran umum perdana (IPO) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-30 di tahun 2018.

PT NFC Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi, layanan digital dan telekomunikasi. Saat ini NFC Indonesia juga memiliki beberapa bisnis berbasis teknologi untuk penjualan barang dan jasa.

Selain itu, perusahaan juga sedang mengembangkan teknologi berbasis pemindaian barcode yang akan membantu masyarakat dalam kehidupan bisnis khususnya dan, menurut masyarakat umum, berkembang menjadi gaya hidup digital yang sedang berkembang.

Sebelum listing, PT Kresna Jubileum Indonesia memiliki 35 persen saham NFC Indonesia, PT Nusantara Teknologi Perkasa 25 persen, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) 20 persen, dan PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) 10 persen. , PT 1Inti Dot Com memiliki 10 persen.

Pada tanggal 29 Juni 2018, NFCX mendapat pemberitahuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penawaran umum (IPO) NFCX sebanyak 166.667.500 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp1.850 per saham. Saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli 2018.

Laporan Keuangan NFCX

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) membukukan laba kurang memuaskan di kuartal III 2022. Laba perseroan turun dari Rp331 miliar menjadi Rp42 miliar atau setara dengan penurunan 87%. Namun pendapatan perseroan menunjukkan hasil yang positif dari tahun sebelumnya dari Rp6,44 triliun menjadi Rp7,36 triliun.

Selain itu, perincian pendapatan grup berdasarkan segmen bisnis yang didukung oleh agregator produk digital, tercatat Rp7,05 triliun, naik dari sebelumnya Rp6,33 triliun. Lalu di sisi grosir digital, terhenti di Rp159 miliar. 

Selanjutnya, iklan berbasis cloud mengumumkan angka Rp110 miliar, dibandingkan Rp107 miliar tahun sebelumnya. Sedangkan untuk liabilitas perseroan meningkat dari Rp539 miliar menjadi Rp571 miliar. Ekuitas juga meningkat menjadi Rp1,4 triliun dan aset perusahaan tercatat Rp1,97 triliun. (SNP)

SHARE