MARKET NEWS

Jelang Akhir Pekan, IHSG Diproyeksi Bergerak Menguat hingga Level 7.005

Cahya Puteri Abdi Rabbi 28/06/2024 08:50 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (28/6/2024), diproyeksi bergerak menguat dan akan menguji level resistance 7.005.

Jelang Akhir Pekan, IHSG Diproyeksi Bergerak Menguat hingga Level 7.005. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (28/6/2024), diproyeksi bergerak menguat dan akan menguji level resistance 7.005. Window dressing pada hari perdagangan terakhir di semester pertama 2024 ini kembali akan berlanjut.

"Rentang IHSG berada di 6.931 hingga 7.005, dengan support IHSG di 6.800," ujar Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya, Jumat (28/6/2024).

Sebelumnya, IHSG pada perdagangan kemarin (27/6/2024) ditutup menguat cukup signifikan, sebesar 0,9 persen, ke level 6.968,0. Penguatan kemarin didorong oleh kenaikan harga saham-saham unggulan di sektor perbankan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) masing-masing sebesar 2,6 persen, serta BBRI dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 2,1 persen dan 3,6 persen.

Sementara itu nilai tukar Rupiah kemarin mengalami volatilitas yang cukup tinggi, bergerak pada rentang Rp16.398 dan Rp16.431 per USD, dan pada saat yang bersamaan imbal hasil SBN tenor 10 tahun masih tidak banyak berubah dan ditutup pada 7,12 persen.

Kinerja bank-bank besar pada lima bulan pertama tahun 2024 tercatat tumbuh sesuai ekspektasi, melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 lalu. Yang sudah merilis kinerja antara lain BBRI dan BBNI, yang labanya tumbuh, masing-masing sebesar 8,8 persen dan 1,5 persen menjadi Rp21,9 triliun dan Rp8,4 triliun. 

Dari perkembangan pasar global, indeks USD terlihat masih cukup kuat kemarin, meskipun saat ini kembali berada di bawah level 106. Pada saat yang bersamaan indeks Dow Jones dan S&P500 masing-masing menguat secara moderat sebesar 0,1 persen. Pasar akan menunggu rilis inflasi AS, core PCE, yang diharapkan turun menjadi 2,6 persen.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA).

(YNA)

SHARE