MARKET NEWS

Jelang Akhir Tahun, Tiga Perusahaan Bakal Masuk Pipeline IPO

Dinar Fitra Maghiszha 16/11/2025 09:12 WIB

Tiga perusahaan dipastikan masih berpeluang masuk dalam pipeline pencatat saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum mengakhiri tahun 2025.

Jelang Akhir Tahun, Tiga Perusahaan Bakal Masuk Pipeline IPO (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Tiga perusahaan dipastikan masih berpeluang masuk dalam pipeline pencatat saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum mengakhiri tahun 2025. 

Jika ini masuk, maka akan menambah peluang penawaran umum perdana (IPO) lebih banyak pada 2026.

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan sampai pertengahan November terdapat 24 emiten baru yang sudah resmi tercatat. 

Sementara itu, total pipeline IPO mencakup 13 perusahaan yang dijadwalkan berpotensi melantai hingga 2026. “Pipelines kami matang. Ada tiga perusahaan yang secara waktu masih memungkinkan masuk tahun ini,” ujar Nyoman, Sabtu (15/11/2025).

Ia menyebut bahwa meski secara global jumlah IPO tengah mengalami penurunan, kondisi Indonesia justru bergerak berbeda.

Nilai penghimpunan dana dari aksi IPO di Tanah Air tercatat meningkat sekitar 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata dana yang berhasil dihimpun berada pada kisaran USD680 juta-700 juta per emiten.

Selain IPO saham, BEI mencatat total penghimpunan dana dari seluruh instrumen pasar modal telah lebih dari dua kali lipat dari target Rp430 triliun. “Sudah 150 persen,” katanya.

Nyoman menegaskan pencapaian tersebut mencerminkan momentum positif pada berbagai produk pasar modal yang berjalan sepanjang 2025. BEI juga memastikan seluruh target program Lighthouse IPO tahun ini telah terpenuhi. 

Untuk 2026, BEI menetapkan sasaran enam perusahaan dalam kategori lighthouse, terdiri dari sektor-sektor besar dan kelompok usaha yang dinilai memiliki dampak signifikan terhadap pasar. 

Dari 13 perusahaan yang ada dalam pipeline, sebagian besar tengah merampungkan laporan keuangan dan pemenuhan syarat administratif lainnya. Perusahaan yang dapat mempercepat tahapan tersebut berpotensi tercatat tahun ini, sementara sisanya akan bergeser ke 2026.

“Target kami itu total instrumen, bukan hanya saham. Dan secara keseluruhan target sudah terlampaui,” ujarnya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE