MARKET NEWS

Jelang Putusan The Fed dan BI, Cek Potensi Saham BBCA-ADMR

Cahya Puteri Abdi Rabbi 19/09/2022 16:56 WIB

Menjelang pengumuman suku bunga acuan oleh The Fed dan Bank Indonesia, simak potensi empat saham berikut ini.

Jelang Putusan The Fed dan BI, Cek Potensi Saham BBCA-ADMR (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami votalitas yang tinggi di sepanjang perdagangan hari ini (19/9/2022). Di sesi II, IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 0,37% ke level 7.195. 

Indeks sempat menyentuh angka terendahnya di level 7.151. Sementara pada penutupan sesi pertama siang tadi, IHSG ditutup naik tipis hanya 0,01% dengan 8 indeks sektoral berada di zona merah, dipimpin oleh sektor energi dan teknologi.

Jika dilihat level indeks acuan tersebut turun bila dibandingkan perdagangan Kamis (15/9). Di mana IHSG mencatatkan level tertingginya atau all time high (ATH) di level 7.372 pada pukul 13.46 WIB. Namun selang sehari, IHSG pada Jumat (16/9) anjlok 1,67% ke 7.183,24.

Founder GaleriSaham, Rio Rizaldi mengatakan, koreksi yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Hal ini dikarenakan para pelaku pasar masih menunggu keputusan The Fed dan Bank Indonesia (BI) terkait kenaikan suku bunga.

“Kalau indeks (IHSG) pada periode wait and see ini bisa bertahan di level 7.100 hingga 7.200, maka masih termasuk koreksi sementara, bahkan cenderung naik,” kata Rio dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, para pelaku pasar akan lebih cenderung melihat ke depan atau looking forward dari dampak nasib suku bunga acuan yang ditetapkan baik oleh The Fed maupun Bank Indonesia. 

“Para investor lebih cenderung melihat, setelah kenaikan suku bunga nanti apa yang akan dilakukan para pengusaha, industri, dan lainnya,” ujar dia.

Untuk investasi jangka pendek, Rio merekomendasikan empat saham yang bisa dicermati oleh investor antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang direkomendasikan buy on weakness pada rentang Rp8.300 hingga Rp8.875.

Selanjutnya dia merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di rentang Rp4.470 hingga Rp4.860. Aksi buy on weakness juga disarankan pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di rentang Rp9.075 hingga Rp9.975.

Terakhir, Rio menyarankan investor untuk buy on weakness pada saham emiten pertambangan yakni, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) di rentang Rp1.745 hingga Rp2.030. (FAY)

SHARE