JRPT Siapkan Buyback 203 Juta Saham Senilai Rp100 Miliar
Total aset JPRT sebelum buyback saham Rp12,02 triliun, setelah buyback saham menjadi Rp11,92 triliun.
IDXChannel - Emiten properti nasional, PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 203 juta saham, dengan nilai maksimal sebesar Rp100 miliar. Informasi tersebut disampaikan perusahaan lewat keterbukaan informasi yang dirilis melalui laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (15/5/2022).
Dengan alokasi nilai pembelian sebesar itu, aksi buyback saham JRPT kali ini diperkirakan bakal setara dengan 1,53 persen dari seluruh jumlah saham atas modal ditempatkan dan disetor penuh dalam pearseroan.
Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Juni 2022.
Pembelian kembali saham yang akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya pembelian kembali saham oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan sesuai dengan POJK 30/2017.
"Pembelian kembali saham perseroan sebesar-besarnya adalah Rp 100.000.000.000. Dana tersebut termasuk biaya transaksi, biaya perdagangan, dan biaya lainnya sehubungan dengan rencana pembelian kembali saham,” tulis manajemen Jaya Real Property.
Tujuan dari pelaksanaan buyback saham diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan sehingga harga saham perseroan diharapkan dapat meningkat.
Selain itu memberikan perseroan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien sehingga memungkinkan Earning Per Share (EPS) meningkat.
Total aset JPRT sebelum buyback saham Rp12,02 triliun, setelah buyback saham menjadi Rp11,92 triliun. Total ekuitas sebelum buyback saham Rp8,29 triliun setelah buyback saham menjadi Rp8,19 triliun.
Sampai dengan Jumat (13/5/2022), kepemilikan saham publik mencapai 18 persen. Investor Indonesia menggenggam sebanyak 13,06 persen, sedangkan investor asing sebanyak 5,67 persen. Sisanya dikuasai oleh PT Pembangunan Jaya 63,59 persen dan Watiga Trust 14,03 persen.
Saham emiten properti itu kini sedang tersungkur dengan koreksi sedalam 9,23 persen selama tahun berjalan atau 4,07 persen dalam sepekan terakhir. Sebelumnya perseroan juga menyatakan akan memperpanjang masa pembelian kembali saham pada 12 April 2022.
Manajemen JRPT telah menyiapkan anggaran Rp100 miliar untuk menyerap 1,45 persen saham publik. Adapun jumlah itu setara dengan 192,30 juta lembar saham. Manajemen meyakini aksi korporasi itu tidak akan mengganggu kinerja maupun menghambat pendapatan perseroan. (TSA)