J&T Global Listing di Hong Kong, Harta Sang Founder Capai Rp24 Triliun
Harta founder perusahaan jasa kurir J&T Global Express Ltd Jet Jie Li langsung melonjak tinggi seiring perusahaan melantai di Bursa Efek Hong Kong (27/10).
IDXChannel – Harta kekayaan founder perusahaan jasa kurir J&T Global Express Ltd Jet Jie Li langsung melonjak tinggi seiring perusahaan melantai di Bursa Efek Hong Kong, pada Jumat (27/10/2023).
Menurut Bloomberg Billionaires Index, saham J&T Global Express mulai melakukan perdagangannya pada hari Jumat di Hong Kong setelah menyelesaikan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) terbesar kedua di kota tersebut.
Hal itu menjadikan pendirinya, Li "Jet" Jie, memiliki kekayaan bersih sebesar USD1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun.
Perusahaan kurir yang menyediakan layanan pengiriman untuk toko-toko online seperti Shein dan Pinduoduo tersebut, berhasil meraup dana sebesar USD500 juta dalam hajatan IPO.
Dalam debut perdana, saham J&T Global Express sempat melemah di awal perdagangan ke HKD11,8 setelah dibuka HKD12. Namun, di penghujung perdagangan naik ke HKD12,10.
Performa yang tidak terlalu baik pada debutnya terjadi pada momen yang sulit untuk IPO di Hong Kong, yang secara tradisional merupakan salah satu tempat tersibuk di dunia untuk penjualan saham baru secara global. Ini merupakan penawaran terbesar di kota tesebut sejak melantainya ZJLD Group Inc dengan raupan dana senilai USD676 juta pada April lalu.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, keuntungan dari penjualan saham baru di Hong Kong anjlok 63% menjadi sekitar USD4,1 miliar dari tahun ke tahun, kinerja yang datar ini dibandingkan dengan penurunan rata-rata 4,8% pada hari perdagangan pertama untuk sepuluh perusahaan yang tercatat di kota ini setelah berhasil mengumpulkan lebih dari USD500 juta dalam dua tahun terakhir.
Pergolakan ritel online telah menghasilkan beberapa maestro belanja dari China, termasuk Jack Ma dari Alibaba Group Holding Ltd, perusahaan e-commerce terbesar di China, yang memiliki kekayaan USD28,5 miliar.
Li mengawali J&T setelah menghabiskan lebih dari 15 tahun di perusahaan produsen ponsel asal China, OPPO. Setelah mendirikan J&T di Jakarta pada 2015, perusahaan ini berkembang ke seluruh wilayah Asia Tenggara dan kemudian ke China pada 2020.
Ekspansi J&T yang terbilang cepat menarik perhatian sekelompok investor ternama, termasuk Tencent Holdings Ltd, SF Express, Sequoia Capital, dan mantan perusahaan pria 48 tahun tersebut, OPPO.
Prospektus IPO menyebutkan kehadiran J&T di China juga terus meningkat. Lebih dari setengah dari pendapatan perusahaan sebesar USD7,3 miliar pada 2022 berasal dari bisnis di negara tersebut, mengalahkan Asia Tenggara sebagai wilayah terbesarnya.
Perusahaan ini telah beroperasi di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Meksiko, Brasil, dan Mesir pada 2022, sehingga jumlah negara yang dijangkau menjadi 13 negara. (ADF)