MARKET NEWS

Jual Beli Bursa Karbon RI Bisa Pakai Blockchain? Luhut Beberkan Alasannya

Atikah Umiyani/MPI 29/09/2023 13:30 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan perdagangan bursa karbon di Indonesia akan menggunakan teknologi blockchain yang biasanya dipakai untuk kripto.

Jual Beli Bursa Karbon RI Bisa Pakai Blockchain? Luhut Beberkan Alasannya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan perdagangan bursa karbon di Indonesia akan menggunakan teknologi blockchain yang biasanya dipakai untuk kripto.

Menurutnya, blockchain memiliki teknologi yang bisa menjamin keamanan informasi digital. Sehingga, diharapkan perdagangan bursa karbon tidak mudah dimanipulasi oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

"Jadi memang blockchain maksudnya untuk kita data itu jangan sampai bisa dimanipulasi, jadi segmented sama dengan e-katalog kita lakukan demikian juga. Jadi kita dengan blockchain itu kita berharap jika carbon trading itu juga akan bisa bagus," tuturnya ketika ditemui di acara ulang tahunnya ke-76 di Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (28/9/2023) malam.

Sementara itu terkait harga, Luhut mengungkapkan, hal itu tergantung pasar bursa karbon itu sendiri. Artinya, bisa saja seiring dengan minat pasar, harganya bisa mengalami kenaikan.

"Harga itu kan market price, jadi kita tidak mau harga kita kan seperti sekarang USD5, nanti kan secara bertahap akan masuk pada trading luar negeri dan kita marketnya dibuka. Tapi tetap namanya NDC kita, dalam negeri tetap kita tahan," jelasnya.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan, penyelenggaraan bursa karbon di Indonesia akan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan teknologi blockchain.

"Dan menggunakan unit karbon berkualitas yang dijalankan secara bertahap mulai dari pasar dalam negeri dan akan dikembangkan ke pasar karbon luar negeri serta sebagai market karbon regional hub," terang Luhut dalam sambutannya pada acara peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau Indonesia Carbon Exchange (IDXCarbon) di Main Hall Bursa Efek Indonesia, hari ini, Senin (26/9/2023) lalu.

Luhut menilai, Indonesia harus menjadi market regional hub agar tersedia unit karbon sesuai standar internasional dan cara kerjanya juga dengan standar internasional. 

"Kita harus jadi market regional hub agar tersedia unit karbon sesuai standar internasional dan kita bekerja dengan standar internasional, dan perlu percepatan pengaturan muncul recognition agar proses registrasi agar lebih cepat," jelasnya.

(YNA)

SHARE