KAEF Targetkan IPO Kimia Farma Apotek Paling Lambat di 2025
Kimia Farma (KAEF) berencana melaksanakan IPO anak usahanya, yaitu Kimia Farma Apotek, paling lambat pada 2025 mendatang.
IDXChannel - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) anak usahanya, yaitu Kimia Farma Apotek.
Sekretaris Perusahaan KAEF, Ganti Winarno Putro, mengatakan saat ini manajemen perseroan telah melakukan persiapan terkait hal tersebut. Kimia Farma Apotek ditargetkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) paling lambat pada 2025 mendatang.
“Semua masih disiapkan, belum sampai ke arah sana, proyeksinya di 2025. Harus dipersiapkan dulu,” kata Ganti kepada wartawan pada Selasa (31/10/2023).
Selain itu, persiapan IPO Kimia Farma Apotek juga melihat kondisi ekonomi saat ini. Ganti mengatakan, tujuan dari IPO anak usaha Kimia Farma tersebut yakni untuk mengembangkan usaha.
Dia mengatakan, dengan modal yang besar, maka pengembangan usaha untuk Kimia Farma Apotek bisa lebih baik lagi. “Tujuannya untuk pengembangan, kalau dengan adanya dana dari luar kita pasti akan berkembang lebih baik,” imbuh Ganti.
Ganti mengungkapkan, saat ini Kimia Farma Apotek mendominasi pasar dengan jumlah cabang sebanyak 1.250. Namun, ia enggan memberikan informasi lebih lanjut, pasalnya belum ada detail kesepakatan dari rencana IPO tersebut.
Perihal kinerja, KAEF mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 8,15% hingga kuartal III 2023. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp7,71 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp7,13 triliun. Di sisi lain, rugi perseroan tercatat turun 1,97% menjadi Rp177,36 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp180,93 miliar.
Adapun, pertumbuhan pendapatan KAEF ditopang oleh pertumbuhan penjualan produk etikal yang meningkat 12,25% atau sebesar Rp2,89 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,58 triliun.
Selain itu, produk generik juga menjadi kontributor pendongkrak pertumbuhan pendapatan KAEF. Penjualan produk generik pada kuartal III tahun 2023 mencapai Rp1,82 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,43 triliun atau tumbuh 27,17%.
Tak hanya itu, penjualan produk Over The Counter (OTC) secara konsolidasi tumbuh 2,56% dari sebelumnya sebesar Rp1,62 triliun menjadi Rp1,66 triliun. Oleh karena itu, KAEF terus memantapkan pengembangan bisnisnya melalui roadmap produk yang lebih inovatif, salah satunya produk kategori OTC.
(FRI)