Kasus Covid Lagi Melonjak, Rupiah dan IHSG Justru Menguat
Kasus covid-19 di Indonesia kembali melonjak tinggi, namun pasar keuangan dan saham Indonesia yang justru mengalami penguatan.
IDXChannel - Kasus covid-19 di Indonesia kembali melonjak tinggi, namun hal ini seolah tidak berdampak pada pasar keuangan dan saham Indonesia yang justru mengalami penguatan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup naik 1.15 persen di level 6.707,65. Sementara kinerja mata uang rupiah diperdagangkan lebih baik ketimbang awal pekan ini.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan kabar baik pasar saat ini banyak ditopang oleh membaiknya bursa di Eropa di sesi pembukaan. Selain itu, sekalipun PPKM masih diperpanjang, namun levelnya belum ada perubahan atau belum naik.
"Hal ini juga turut menjadi kabar baik bagi pasar keuangan nasional. Sekalipun kasus harian covid 19 angkanya naik menuju 20.000 per hari," sebut Gunawan.
Gunawan menuturkan, kondisi yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa pelaku pasar sebenarnya tidak begitu terpengaruh dengan penambahan jumlah kasus Covid-19. Yang justru berpengaruh adalah kebijakan pemerintah terkait level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berdampak pada pembatasan aktifitas ekonomi masyarakat, sehingga memunculkan tekanan di pasar keuangan nasional.
"Karena dampak ke ekonomi itu adalah lebih kepada kebijakan PPKM-nya. Berbeda dengan sektor kesehatan, yang justru sangat dirugikan jika terjadi penambahan kasus positif," tukasnya.
Di pekan ini, sambung Gunawan, sebenarnya data yang tersaji sangat mendukung penguatan di pasar keuangan. Ketegangan politik yang terjadi di Eropa, yang belakangan sedikit lebih dingin dari sebelumnya, membuat pergerakan bursa global masih relatif aman dari tekanan.
"Walaupun bukan berarti bisa diabaikan begitu saja. Tetapi setidaknya untuk sementara khususnya sampai akhir pekan ini pasar keuangan seharusnya bergerak di zona hijau," tukasnya.
Gunawan yakin, pelaku pasar masih akan mewaspadai penambahan jumlah kasus Covid-19 di tanah air. Terlebih apabila ada kenaikan yang sangat ekstrim pada penambahan jumlah kasus Covid-19, yang memaksa pemerintah menaikan level PPKM.
"Ada perubahan kabar eksternal yang turut memicu gejolak di pasar keuangan global. Jadi di dua hari perdagangan sisa, pelaku pasar akan memantau segala kemungkinan tersebut," tutupnya. (RAMA)