MARKET NEWS

Kekhawatiran Potensi Kenaikan Suku Bunga 50 bps Bikin Bursa Asia Variatif

Dinar Fitra Maghiszha 17/02/2022 11:24 WIB

Bursa saham di kawasan Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Kamis (17/2/2022).

Kekhawatiran Potensi Kenaikan Suku Bunga 50 bps Bikin Bursa Asia Variatif (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Kamis (17/2/2022). 

Hingga pukul 10:54 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) turun -0,21% di 27.404, KOSPI Korea Selatan (KS11) menguat 1,38% di 2.767,29 dan Hang Seng Hong Kong (HSI) tumbuh 0,19% di 24.766. 

Shanghai Composite China (SSEC) dan Taiwan Weighted (TWII) menguat masing-masing 0,35% di 3.477,82 dan 0,49% di 18.319,92. 

Adapun Straits Times Singapura naik 0,44% di 3.454,85, SET Thailand menanjak 0,86% di 1.716,06, Indonesia Composite Index / IHSG koreksi -0,39% di 6.823,23, dan Australia ASX 200 (AXJO) melesat 0,30% di 7.307,10. 

Sentimen global dari konflik Rusia dan Ukraina tidak sepanas sebelumnya, sementara investor tampaknya sedang mencermati dampak rilis pertemuan Federal Reserve bulan Januari yang tampaknya tidak akan seagresif yang dikhawatirkan dalam kebijakan pengetatan. 

Pasar juga masih masih tetap gelisah setelah negara-negara Barat termasuk AS pada Rabu kemarin (16/2) memperingatkan bahwa kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina masih tumbuh, bukannya menyusut seperti yang ditegaskan oleh Moskow, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Kamis (17/2/2022). 

Pada saat yang sama, kekhawatiran terkait pengetatan suku bunga Fed yang hawkish, termasuk potensi kenaikan 50 basis poin bulan depan, mulai reda semalam setelah rilis pertemuan kebijakan Fed bulan Januari mengisyaratkan adanya pendekatan pemakaian data yang lebih terukur dari bank sentral. 

Ekonom Senion Natixis Trinh Nguyen mengatakan risalah Fed bulan Januari tidak terlalu hawkish yang notabene merupakan sinyal positif bahwa pasar dapat menyesuaikan kembali pembelian di aset berisiko. 

"Meskipun sebelumnya memperkirakan kenaikan suku bunga agresif dapat membuat mereka berpindah ke safe-haven, seperti dolar, emas, dan treasuri jangka panjang," jelasnya. 

(SANDY)

SHARE