MARKET NEWS

Kembangkan Sektor Agrikultur, Pendanaan Koltiva Oversubscribed 

Viola Triamanda/MPI 23/09/2022 14:21 WIB

Perusahaan startup teknologi Koltiva, mendapatkan oversubscribed pendanaan dari investor Silverstrand Capital.

Kembangkan Sektor Agrikultur, Pendanaan Koltiva Oversubscribed (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan startup teknologi yang berfokus pada supply chain agrikultur (rantai pasokan pertanian) Koltiva, mendapatkan oversubscribed pendanaan dari investor Silverstrand Capital. 

Selain itu, The Meloy Fund dan Planet Rise, Development Finance Asia and Blue7 juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan tersebut.

Pendanaan ini akan dimanfaatkan Koltiva guna mempercepat pengembangan teknologinya dalam menghadirkan inovasi ketertelusuran data (traceability), serta menyediakan pengetahuan dari para ahli agronomis untuk membantu petani dalam meningkatkan praktik pertanian serta pendapatan mereka. 

Chief Executive Officer Koltiva Manfred Borer, menyatakan Pendanaan kali ini akan membantu pihaknya dalam mencapai tujuan dalam lima tahun mendatang untuk mendukung lima juta petani dan memastikan produksi yang bertanggung jawab, bebas dari deforestasi, konversi, eksploitasi, pelanggaran hak asasi manusia, dan pekerja anak.

"Selain itu, dua teknologi baru akan dikembangkan secara komersial pada putaran pendanaan kali ini" jelasnya melalui pernyataan resmi yang dikutip oleh MPI, Jumat (23/9/22).

Dia melanjutkan, teknologi pertama adalah KoltiPay, platform teknologi finansial yang tidak hanya menyediakan transaksi pembayaran non-tunai (cashless) bagi para petani, tapi juga menyediakan asuransi tanaman panen (crop insurance) dan pinjaman (loans). 

Lalu teknologi kedua adalah KoltiTrade yang memungkinan petani untuk dapat membeli sarana produksi pertanian (agri-inputs) dan mendapat akses ke pasar yang lebih luas untuk menjual hasil panen mereka, yang akan membantu meningkatkan pendapatan petani. 

"Kedua teknologi ini akan diintegrasikan dalam ekosistem teknologi Koltiva, termasuk perangkat lunak (software) ketertelusuran dan manajemen pertanian (KoltiTrace), serta layanan pelatihan oleh agen lapangan melalui KoltiSkills" jelasnya. 

Dia melanjutkan bahwa produk yang diproduksi secara etis (ethically-produced) dan berkelanjutan (sustainable) telah menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan konsumen di seluruh dunia. 

Dan para pelaku agribisnis dan perusahaan multinasional yang ingin memproduksi produk serta memenuhi kebutuhan pasar perlu mengetahui asal-usul bahan baku, transparansi, dan keakuratan data dari produk-produknya. Inilah yang saat ini sedang dilakukan oleh pihaknya. 

Koltiva memulai kegiatan operasionalnya di Indonesia melalui sektor produksi kakao dan hingga kini telah berkembang di 30 komoditas, termasuk kopi, kelapa sawit, karet, dan komoditas khusus.  

Baru- baru ini, Koltiva melakukan ekspansi ke climate solutions dan blue economy, termasuk rumput laut dan budidaya udang. Hingga kini, Koltiva beroperasi di 27 negara dengan peluang pasar yang terus berkembang di lebih dari USD20 Miliar.

Chief Investment Officer, The Meloy Fund Peter Kennedy, menyatakan bahwa Koltiva mendukung lebih dari 700,000 petani dalam skala global, meningkatkan penghasilan panen mereka hingga 70% dengan harga rata-rata komoditas mencapai 48%. 

"Kami percaya bahwa peluncuran teknologi baru ini akan meningkatkan kemampuan perusahaan secara signifikan dalam menaikkan pendapatan para petani, serta mempercepat dan mendiversifikasi pertumbuhan pendapatan (revenue) Koltiva.” ujarnya. 

(DES)

SHARE