MARKET NEWS

Kemenparekraf Gandeng IDX Dorong Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif IPO

Febrina Ratna 22/12/2022 09:40 WIB

Kemenparekraf menggandeng IDX untuk mendukung Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk melaksanakan initial public offering (IPO).

Kemenparekraf Gandeng IDX Dorong Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif IPO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng IDX untuk mendukung Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk melaksanakan initial public offering (IPO).

Melalui Direktorat Akses Pembiayaan, Kemenparekraf hadir dalam memberikan pendampingan kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Khusus pada sektor kuliner dan hotel untuk mengembangkan usaha serta menjangkau investor yang lebih luas menuju IPO di kota Surabaya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi pahlawan dengan membuka peluang usaha yang ditargetkan mampu membuka 4,4 juta lapangan pekerjaan baru yang ditopang oleh usaha saat ini yang sudah banyak produk ekspor.

“Potensi dan peluang yang begitu besar khususnya juga pada pasar modal diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang dikenal dengan nama Initial Public Offering,” kata Sandiaga.

Di sisi lain, Papan Akselerasi diluncurkan pada 2019 dengan tujuan untuk memfasilitasi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah agar bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hal itu mengacu pada peraturan OJK Nomor 53 dan 54 tahun 2017.

Sampai dengan saat ini sudah terdapat 25 Perusahaan Tercatat yang telah masuk dalam Papan Akselerasi. Bila perusahaan dirasa sudah sehat, sustainable, dan  siap naik kelas.

Dengan begitu, tidak perlu menunggu menjadi perusahaan besar untuk go public. Melainkan menjadi besar dengan pembiayaan pasar modal dengan IPO.

Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana, dalam sambutannya mengatakan, “Harapan ke depan Kemenparekraf dapat berkolaborasi dengan IDX terkait program ke depan, sebagai salah satu bentuk kolaborasi dengan mengadakan Demo Day menuju IPO, dengan peserta berasal dari Profesi Penunjang Pasar Modal, seperti Law Firm, Kantor Akuntan Publik dan Underwriter.”

“Profesi Penunjang Pasar Modal juga perlu dilakukan standarisasi dan dilakukan pertemuan dengan skema one by one dengan peserta IDX Incubator, ungkap Hayun.

Dalam pendampingan kepada usaha kuliner dan hotel, ketiga usaha yang hadir menyampaikan rencana ke depan untuk melaksanakan IPO. Salah satu perusahaan di bidang kuliner bahkan mempekerjakan KAP, Konsultan Hukum, Underwriter, KJPP, dan konsultan dengan target dana IPOsebesar Rp20 Miliar.

Untuk memoles kinerja, perusahaan pun Fokus meningkatkan produksi, packaging, dan memastikan pelayanan pelanggan yang bagus. Tak heran jika perusahaan itu menjadi satu-satunya yang bisa melayani order pengiriman pada hari yang sama dan satu hari sebelum pengiriman.

Sedangkan perusahaan lainnya di bidang perhotelan menyampaikan rencana yang dilakukan saat ini untuk menuju IPO yaitu dengan melakukan persiapan seperti mencari tanah, mengurus perizinan usaha, membuat desain usaha, membuka usaha hingga menjalankan hotel melalui Lease Agreement.

Adapun Deloitte Indonesia  yang hadir dalam memberikan pendampingan kepada usaha kuliner dan perhotel tersebut, membahas pajak, legal, business plan, accounting, valuation, ESG, Intellectual Property Branding and IT.

Diharapkan dengan adanya pendampingan ini dapat menjadi wujud yang nyata sebagai penyemangat bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif segera IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI. Sehingga dapat mengembangkan usahanya, menciptakan lapangan kerja, serta berkarya bagi bangsa.

(FRI)

SHARE