Kenapa Saham GOTO Merah Empat Hari Beruntun?
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali diperdagangkan di zona merah pada lanjutan sesi I, Senin (24/7/2023).
IDXChannel – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali diperdagangkan di zona merah pada lanjutan sesi I, Senin (24/7/2023). Ini membuat saham emiten e-commerce dan jasa ride-hailing tersebut memerah 4 hari beruntun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.36 WIB, saham GOTO turun 1,77 persen ke Rp111 per saham. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp124,72 miliar dan volume mencapai 1,12 miliar saham.
Dalam sepekan, saham GOTO terkoreksi 1,77 persen usai tak kunjung menghijau sejak Selasa (18/7) minggu lalu.
Sebelum penurunan tersebut, saham GOTO sempat menguat 4 hari berturut-turut, yakni sejak 12-17 Juli, dengan kenaikan akumulatif 11,32 persen.
Secara teknikal, melorotnya GOTO terjadi seiring saham tersebut tak mampu bertahan di atas area resistance terdekat di level Rp115. Adapun, saat ini, GOTO menguji area support terdekat di kisaran Rp110.
Apabila area support tersebut tertembus, saham GOTO berpotensi menguji support selanjutnya di Rp105.
Secara fundamental, riset dari CGS-CIMB Research pada 11 Juli menyebut, EBITDA yang disesuaikan GoTo kemungkinan meningkat secara kuartalan (qoq) pada kuartal II 2023.
Analis CGS-CIMB dalam kertas risetnya memproyeksikan, GOTO akan mencatat kerugian yang lebih rendah yakni Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp1,6 triliun di kuartal I 2023.
“Namun, kami memperkirakan penurunan qoq pada nilai transaksi bruto (GTV) di Q2 2023 di seluruh ODS [on demand service] dan e-commerce, seiring pengurangan promosi dan insentif,” jelas analis CGS-CIMB, dikutip IDXChannel, Senin (24/7).
CGS-CIMB pun memberi target harga (TP) dengan metode valuasi sum-of-the-parts (SOP) saham GOTO sebesar Rp130 per saham. Harga tersebut mencerminkan potensi kenaikan (upside) 10 persen dari harga saat ini.
Seiring proyeksi tersebut, CGS-CIMB memberi daftar risiko yang berpotensi mengubah prakiraan analisis mereka, mulai dari kurang agresifnya pemangkasan beban di cash opex hingga GTV yang lebih rendah dari perkiraan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.