Kesepakatan Plafon Utang AS Jadi Angin Segar Wall Street Pekan Depan
Biden dengan parlemen tjalin kesepakatan tentatif erkait peningkatan pagu utang. Hal itu membawa sentimen positif pada indeks utama Wall Street pekan depan.
IDXChannel - Kesepakatan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan parlemen terkait peningkatan pagu utang membawa sentimen positif pada indeks utama Wall Street pekan depan.
'Angin segar' pasar ini akan melanjutkan kenaikan Dow Jones, S&P 500, hingga Nasdaq yang pada penutupan pekan lalu tumbuh di kisaran 1-2 persen.
"Saya pikir saham AS bakal baik-baik saham menyusul kabar ini. Ini salah satu kabar yang sempat menggantung sebelumnya di bursa saham," kata Global FX & Interest Rates Strategist, Thierry Wizman, dilansir Reuters, Minggu (28/5/2023).
Presiden Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy akhirnya menyepakati kebijakan kenaikan plafon utang. Keputusan ini mengakhiri kebuntuan negosiasi dalam tiga bulan terakhir yang mengancam potensi gagal bayar (default).
Kesepakatan ini, jika diberlakukan, akan meningkatkan batas pinjaman negara sebesar USD31,4 triliun dalam kurun waktu dua tahun.
Pemerintahan Biden harus meminjam uang demi mendanai kebutuhan negara karena pengeluaran mereka lebih banyak daripada peningkatan pajak. Kebijakan utang perlu segera diambil menyusul tenggat waktu pembayaran tagihan pada 5 Juni mendatang.
"Ini cukup bagus untuk pasar. Saya pikir ini akan menghadirkan ekspektasi yang cukup ketat untuk performa Nasdaq. Tapi memang bagus untuk saham (ekuitas)," kata Direktur KlarityFX, Amo Sahota.
Data Makro AS
Kendati tersiar optimisme di pasar, kondisi makro AS masih cukup panas, menyusul kenaikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) periode April 2023 sebesar 4,4% yoy.
Indikator yang menjadi rujukan bank sentral / Federal Reserve untuk mengukur inflasi tampaknya masih cukup tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,2% yoy. Dari sisi PCE inti (core PCE) juga menguat 0,4% mom secara bulanan, naik dari bulan lalu di level 0,1% mom.
Kondisi ini diproyeksikan dapat memicu kecemasan pasar terhadap kemungkinan pengetatan moneter dari Federal Reserve pada pertemuan mereka pada Juni mendatang. "Saya pikir itu mungkin juga memberi lebih banyak alasan bagi The Fed untuk merasa percaya diri mencoba menaikkan suku bunga lagi," tandas Sahota.
Sebagai catatan, Dow Jones ditutup naik 1,00% di 33.093,34, S&P 500 menguat 1,30% di 4.205,45, dan Nasdaq Composite tumbuh 2,19% di 12.975,69.
(FRI)