‘Ketularan’ Efek Bank Regional AS, Saham Bank RI Jadi ‘Lautan Merah’
Saham-saham perbankan Tanah Air kompak memerah pada sesi I, Selasa (14/3) di tengah rontoknya saham bank regional Amerika Serikat.
IDXChannel – Saham-saham perbankan Tanah Air kompak memerah pada sesi I, Selasa (14/3) di tengah rontoknya saham perbankan regional Amerika Serikat (AS) sebagai dampak dari kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) hingga Signature Bank.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I, Selasa (14/3), saham bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) ambruk menyentuh auto reject bawah (ARB), yakni 6,84 persen menjadi Rp545/saham.
Menyusul BBYB, saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) juga ikut kena ARB, yakni ambles hingga 6,63 persen menjadi Rp775/saham.
Selain itu, saham bank-bank digital seperti PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), hingga PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) turut terkontraksi pada perdagangan pagi ini.
BEI mencatat, saham ARTO anjlok hingga 5,86 persen ke level Rp2.410/saham, diikuti saham BABP dan BANK yang masing-masing terkoreksi sebesar 4,08 persen dan 1,22 persen.
Tak hanya dari bank digital, bank lainnya yakni PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) dan PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC) masing-masing juga terkontraksi sebesar 3,16 persen dan 3,03 persen.
Di samping itu, saham bank-bank big four Tanah Air juga ikut memerah pada sesi I, Selasa (14/3).
Menurut data BEI, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merosot hingga 2,42 persen ke level Rp10.100/saham, disusul dengan merosotnya saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing sebesar 2,28 persen dan 1,94 persen.
Sementara, bank big four lainnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mencatatkan penurunan harga saham sebesar 1,75 persen menjadi Rp8.400/saham.
Selain itu, saham bank himbara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga merosot sebesar 2,01 persen bersama bank lainnya, yakni PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang masing-masing juga terkontraksi hingga 1,86 persen dan 0,81 persen.
Soal Ambruknya Bank Regional AS
Memerahnya saham-saham perbankan Tanah Air menyusul ambruknya sejumlah saham bank regional di AS.
Menurut data Yahoo Finance pada penutupan Senin (13/3), saham First Republic Bank (FRC) memimpin ambruknya bank regional AS, yakni anjlok hingga 61,83 persen, diikuti saham Western Alliance Bancorporation (WAL) yang juga ambles hingga 47,06 persen.
Kemudian, saham bank regional AS lainnya juga ikut ambruk pada periode ini, termasuk Comerica Inc (CMA), KeyCorp (KEY), dan PacWest Bancorp (PACW) turut ikut ambles hingga lebih dari 20 persen pada penutupan Senin (13/3).
Di samping itu, indeks saham perbankan di negara tersebut juga ikut ambles pada penutupan Senin (13/3).
Adapun, KBW Nasdaq Regional Banking Index (KRX) merosot hingga 7,69 persen menjadi bersama indeks saham perbankan AS lainnya, S&P 500 Banks Industry Group Index (SP625) yang ikut terkontraksi hingga 6,99 persen.
Ambruknya bank-bank regional di AS terjadi seiring dengan kekhawatiran pelaku investor dari meluasnya dampak kolapsnya SVB hingga Signature Bank yang menyebabkan perbankan lainnya ikut kolaps.
Mengutip Reuters, Kepala Riset Bank AS KBW, Christropher McGratty mengatakan, sektor perbankan AS ambruk karena krisis kepercayaan investor setelah dua bank besar di negara tersebut kolaps dalam waktu berdekatan.
“Masalah sebenarnya bagi inudustri ini adalah adanya krisis kepercayaan para investor terhadap kegagalan bank dalam menjamin simpanan,” kata McGratty, dilansir dari Reuters, Selasa (14/3).
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.