Khawatir Rilis Data Pekerja AS, Harga Minyak Diprediksi Bakal Merosot
Harga minyak mentah dunia diperkirakan merosok dalam, pasalnya saat ini investor saat ini sedang was-was menanti pengumuman data pekerja AS.
IDXChannel - Harga minyak mentah dunia diperkirakan merosok dalam, pasalnya saat ini investor saat ini sedang was-was menanti pengumuman data pekerja Amerika Serikat (AS) pda pekan ini.
Hingga Jumat (3/9) pukul 09:52 WIB, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 7 sen (0,10%) menjadi US$69,92 per barel.
Sementara minyak mentah berjangka Brent bergerak volatil dan terpantau menguat 12 sen (0,16%) di harga US$73,14 per barel.
"Terkoreksinya hari ini dimungkinkan karena kekhawatiran trader menjelang laporan pekerjaan AS pada Agusutus, tetapi punya pengaruh yang lemah," kata Managing Partner SIPI Asset Management, Stephen Innes, dilansir Reuters, Jumat (3/9/2021).
Sementara menilik acuan sepekan, kenaikan harga didasarkan pada penurunan dolar AS yang membuat minyak lebih murah di mata uang negara lain. Selain itu, dampak bencana Badai Ida di AS turut menjadi tantangan.
Perkembangan terakhir produksi minyak mentah, produksi 1,7 juta barel di Teluk Meksiko dilaporkan ditutup menyusul kerusakan pada tangki bahan bakar. Ini memperlambat proses pengiriman.
Mengimbangi terhambatnya pasokan, permintaan minyak mentah dibatasi lantaran adanya pemadaman listrik yang berkepanjangan akibat terjangan badai yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Lousiana AS.
Fokus permintaan diproyeksikan akan pulih setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak Dunia dan sekutunya (OPEC+) menyetujui rencana penambahan pasokan sebesar 400.000 barel per hari selama beberapa bulan ke depan.
"Katalis jangka pendek dari OPEC+ telah berganti, fokusnya nanti adalah ke pulihnya permintaan, meskipun masih ada beberapa kekhawatiran menjaga stabilitas pasar di tengah defisit tahun depan," kata Stephen. (RAMA)