Kilas Balik Penutupan Giant, Barang Diborong Emak-Emak hingga PHK di Depan Mata
PT Hero Supermarket telah memutuskan menutup gerai Giant di seluruh Indonesia mulai Juli 2021.
IDXChannel - PT Hero Supermarket telah memutuskan menutup gerai Giant di seluruh Indonesia mulai Juli 2021. Prosesnya masih terus berlangsung dan membutuhkan pengawasan pemerintah karena skala yang dimilikinya cukup masif.
Banyak pertanyaan masyarakat diarahkan atas rencana peralihan gedung, stok barang, hingga nasib karyawan. Berikut fakta-fakta soal penutupan gerai Giant seperti dirangkum tim IDX Channel, Jakarta, Senin (7/6/2021).
1. Pemerintah dan Perusahaan Jamin Karyawan Dapatkan Haknya
Kementerian Tenaga Kerja telah meminta pihak manajemen untuk memastikan para pekerja mendapatkan hak-haknya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara Head of Corporate and Consumer Affairs Hero Supermarket, Diky Risbianto, menjelaskan, pihaknya akan memastikan setiap karyawan yang terdampak diberikan kompensasi di atas jumlah yang direkomendasikan pada UU Cipta Kerja.
2. Pelatihan Vokasi dari Pemerintah untuk Meningkatkan Skill Pegawai Giant
Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan, pihaknya telah memanggil manajemen PT Hero Supermarket Tbk. Pihak manajemen akan berupaya menempatkan eks pekerja Giant ke unit usaha lain dari perusahaan tersebut.
“Namun nanti akan ada waktu tunggu dalam proses penempatan unit usaha lain tersebut. Oleh karananya, kita membekali mereka keterampilan sembari menunggu waktu tersebut,” kata Putri.
Putri menjelaskan, pelatihan vokasi di BLK diperuntukan bagi angkatan kerja untuk membekali keterampilan (skilling), meningkatkan keterampilan (up skill), ataupun alih keterampilan (reskill).
“Harapannya eks pekerja Giant yang mengikuti pelatihan memiliki alternatif untuk mencari pekerjaan lain atau berwirausaha secara mandiri,” jelasnya.
3. Karyawan Giant yang Kena PHK Sedih dan Bingung
Data Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) dari Serikat Pekerja Hero Supermarket terdapat 7.000 karyawan Giant yang terancam menganggur usai ditutupnya gerai Giant Juli mendatang.
Dalam situasi pandemi, salah satu pegawai Giant Bekasi mengungkapkan kesedihannya karena harus meninggalkan pekerjaannya selama ini. Ia berencana akan membuka usaha warung di rumah untuk penghasilan tambahannya.
"Paling saya buka warung di rumah setelah ini dan mencoba melamar di tempat lain," ungkap salah satu karyawan yang tidak mau disebut namanya.
4. Permintaan Jumlah Indomaret Cs Dibatasi
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Muhammad Ikhsan, mengingatkan, dengan tumbangnya ritel modern seperti Giant, maka pemerintah pusat dan daerah harus fokus mengeluarkan kebijakan mendukung warung-warung level UMKM.
"Dampak tutupnya Giant akan membuat jaringan minimarket modern semakin tambah ramai. Ini akan menekan perkembangan warung rumahan yang pelaku UMKM sebenarnya. Jadi harus ada regulasi yang tegas membatasi pertumbuhan minimarket modern," ujar Ikhsan saat dihubungi tim IDX Channel di Jakarta.
5. Pengunjung Keluarga Ramai-ramai Buru Diskon di Giant
Para pengunjung terus berdatangan ke Giant Cimanggis, Depok. Masyarakat terpancing diskon besar-besaran yang dilakukan oleh pihak manajemen Giant. Karena, di seluruh sudut gedung supermaket sudah tertempel tulisan 'Obral Besar'.
Barang-barang seperti keperluan bayi dan anak-anak langsung habis karena stoknya tidak akan diperbaharui. Pengunjung memilih barang yang masih tersisa saja. Besaran diskon barang yang ada mayoritas sebesar 5-10%.
Pengunjung lebih bebas masuk ke dalam, karena petugas keamanan tidak seketat sebelumnya. Sementara di dalam jumlah pegawai juga sudah berkurang drastis.
Masyarakat membawa anak-anak karena memanfaatkan untuk momen jalan-jalan. Antrean panjang terjadi di kasir. (TYO)