MARKET NEWS

Kinerja ESSA 2024 Bakal Terdongkrak Kenaikan Harga Jual Amonia, Begini Analisisnya

Dinar Fitra Maghiszha 05/02/2024 14:24 WIB

Kinerja PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) diproyeksi akan terdongkrak kenaikan harga jual amonia pada 2024.

Kinerja ESSA 2024 Bakal Terdongkrak Kenaikan Harga Jual Amonia, Begini Analisisnya (Foto MNC Media)

IDXChannel - Emiten industri amonia dan migas, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar USD24,8 juta atau tumbuh sekitar 329% Quarter-on-Quarter (QoQ) pada kuartal IV-2023.

Dalam laporan keuangan terbaru, performa laba yang positif ditopang oleh pendapatan usaha ESSA yang tumbuh sebesar 74% QoQ menjadi USD112,3 juta. 

Sementara beban pokok penjualan naik lebih moderat (22% QoQ), sehingga margin laba bersih meningkat ke level 22,1%.

Kendati secara tahunan laba dan penjualan ESSA terkontraksi, analis memproyeksikan ada pemulihan penjualan seiring kenaikan rata-rata indeks harga acuan amonia AS (US Tampa) sebesar 84% QoQ ke level USD601 per ton pada kuartal IV.

“Untuk 2024, kami menilai ESSA berpotensi membukukan pendapatan dan laba bersih yang lebih baik, ditopang oleh harga jual amonia yang lebih baik pada kuartal II dan kuartal III-2024,” kata Investment Analyst Stockbit, Theodorus Melvin dalam risetnnya, Senin (5/2/2024).

Melvin menuturkan, harga acuan amonia AS sempat turun 50% QoQ pada kuartal II-2023, dan sebesar 14% pada kuartal III, sehingga menyentuh level terendah di USD277 per ton. Namun, pemulihan penjualan ESSA pada kuartal akhir tahun lalu diproyeksi bakal berlanjut.

Sebagai catatan, secara tahunan atau year-on-year (YoY), pendapatan ESSA turun 36% YoY. Beban pokok penjualan (-37% YoY) dan beban keuangan (-59% YoY) turun lebih signifikan, sehingga margin laba bersih tetap meningkat ke level 22,1% (vs kuartal IV-2022: 19,6%).

Menurut Melvin, penurunan signifikan kinerja ESSA secara tahunan disebabkan oleh efek high base, di mana indeks harga acuan amonia naik signifikan dan stabil di USD1.100—1.300 per ton pada 2022 akibat perang Rusia dan Ukraina.

Baginya, kenaikan harga jual amonia berpeluang mengerek performa ESSA pada tahun ini, meskipun masih terdapat tantangan makroekonomi.

“Ketidakpastian makroekonomi global berpotensi membuat indeks harga acuan amonia berfluktuatif, sehingga dapat berdampak pada naik-turunnya kinerja ESSA secara kuartalan,” paparnya.

Hingga Senin (5/2) pukul 13:59 waktu JATS, saham ESSA naik 5,94% di Rp535 per saham. Transaksi-net mencapai Rp34,97 miliar, dengan net-volume 65,28 juta saham. 

(FAY)

SHARE