MARKET NEWS

Kinerja Meningkat, SPMA Optimistis Target Rp2,5 Triliun Tercapai di 2021

Lukman Hakim 08/06/2021 07:22 WIB

Perusahaan kertas dan tisu PT Suparma Tbk selama periode Januari hingga April 2021 berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 13,5%.

Kinerja Meningkat, SPMA Optimistis Target Rp2,5 Triliun Tercapai di 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan kertas dan tisu PT Suparma Tbk selama periode Januari hingga April 2021 berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 13,5%. Pertumbuhan ini disebabkan naiknya harga jual rata-rata produk kertas sebesar 6,0%.

Pertumbuhan juga terjadi karena naiknya kuantitas penjualan produk kertas sebesar 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

“Pencapaian penjualan bersih ini setara dengan 31,8% dari target penjualan bersih Suparma tahun 2021 yang sebesar Rp2,5 triliun. Kami optimistis target penjualan tahun ini tercapai seiring membaiknya roda perekonomian. Pasar juga menunjukkan tren positif,” kata Direktur PT Suparma Tbk, Hendro Luhur, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Surabaya, Senin (7/6/2021).

Data emiten berkode saham SPMA itu menunjukkan, kuantitas penjualan kertas naik 7,1% menjadi 67.951 MT (metrik ton), dari semula 63.426 MT, atau setara dengan 33,3% dari target kuantitas penjualan produk kertas tahun 2021 yang sebesar 203.852 MT. Sedangkan untuk hasil produksi kertas, kata dia, pada periode empat bulan di tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 17,0%.

Dari semula sebesar 60.717 MT menjadi 71.029 MT atau setara dengan 33,2% dari target produksi kertas tahun 2021 yang sebesar 213.845 MT.

“Sepanjang tahun 2020, beban operasional yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi mengalami penurunan masing-masing sebesar 14,5% dan 4,8%,” ujar Hendro.

Menurutnya, penurunan itu akibat turunnya beban ekspor dan pengangkutan di beban penjualan sebesar 18,1%. Penurunan itu juga akibat turunnya honorarium tenaga ahli, perbaikan dan pemeliharaan, perjalanan dinas dan jamuan di beban umum dan administrasi sebesar 42,9%. 

Sedangkan beban keuangan turun 21,2%. Dari semula Rp48,6 miliar di tahun 2019 menjadi Rp38,3 miliar di tahun 2020.

“Sehingga laba sebelum taksiran beban pajak dan laba komprehensif tahun berjalan naik masing-masing menjadi sebesar Rp195,5 miliar dan Rp153,9 miliar atau masing-masing meningkat 10,7% dan 25,2%,” tandasnya.

Sesuai hasil RUPS, SPMA membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp15 per saham atau sebesar Rp31,71 miliar yang setara dengan 20% dari laba bersih tahun 2020. 

Pembagian dividen saham dari kapitalisasi saldo laba dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp419,53 miliar yang terbagi atas sebanyak-banyaknya 676.662.706 lembar saham. Rasio pembagian dividen saham tersebut adalah 100:32. Yakni, setiap 100 saham lama dengan nilai nominal Rp400 per lembar saham, akan memperoleh 32 saham baru dengan nilai nominal Rp400. (TYO)

SHARE