Kinerja Meta Q-I 2023 Lampaui Ekspektasi, Harta Zuckenberg Naik Lebih Dari Rp147 Triliun
Meta Platform Inc, induk perusahaan Facebook dan Instagram, membukukan kenaikan pendapatan pada kuartal pertama tahun ini.
IDXChannel - Kabar menggembirakan dari sektor tekno negeri Paman Sam terus berdatangan. Teranyar, Meta Platform Inc, induk perusahaan Facebook dan Instagram, membukukan kenaikan pendapatan pada kuartal pertama tahun ini.
Pendapatan Meta naik 3% menjadi USD28,65 miliar pada kuartal satu 2023 dibanding tahun sebelumnya sebesar USD27,9 miliar. Unit bisnis Metaverse milik Meta, yakni, Reality Labs, menghasilkan penjualan USD339 juta.
Berkat laporan ini, saham Meta sempat melonjak setelah perusahaan melaporkan peningkatan penjualan yang tidak terduga dan mengeluarkan panduan yang lebih baik dari perkiraan untuk periode saat ini.
Berkat kinerja ini, kekayaan Mark Zuckerberg melonjak lebih dari USD10 miliar atau setara lebih dari Rp147 triliun pada Kamis, (27/4). Melansir Bloomberg, ini menjadi salah satu rekor lompatan terbesar Meta setelah hasil penjualan kuartal pertama yang kuat mengejutkan investor.
Saham Meta sempat naik 14% setelah laporan pendapatan, dan mengangkat kekayaan Zuckerberg menjadi USD87,3 miliar atau setara Rp 1.283,4 triliun (kurs Rp 14.701,5 per USD). Hasil ini mendorongnya naik satu tingkat di Bloomberg Billionaires Index ke posisi ke-12.
Namun, Meta juga mencatat kerugian operasional sebesar USD3,99 miliar. Perusahaan menambahkan, kerugian operasional di Reality Labs akan meningkat tahun ini.
Laba bersih juga tercatat turun 24% menjadi USD5,71 miliar, dari sebelumnya USD7,47 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, di awal Februari lalu, kekayaan bersih Mark Zuckerberg juga naik sebesar USD12,4 miliar dengan total kekayaan menjadi USD67,6 miliar. Kondisi ini juga didukung peningkatan kinerja saham yang meroket 23%, sehari setelah melaporkan pendapatan kuartalan untuk 2022.
Ini menjadi momen keuntungan satu hari terbesar bagi Zuckerberg sejak go public pada Mei 2012.
Lonjakan kekayaan bersih Zuckerberg ini terjadi setelah 2022 menjadi tahun yang sulit bagi perusahaannya akibat lesunya bisnis sektor tekno.
Meta bahkan sempat memberhentikan 11.000 karyawan pada akhir 2022 dan melaporkan penurunan laba tahunan sebesar 41%.
Pada laporan kinerja awal Februari lalu, Reality Labs juga masih membukukan kerugian operasi kuartalan terbesarnya hingga USD4,3 miliar.
Meta juga melaporkan penurunan pendapatan kuartal keempat 2022 sebesar 4,5% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Namun, hasil ini masih melampaui perkiraan analis dengan proyeksi penurunan pendapatan sebesar 6,5%. Ini yang kemungkinan mendorong lonjakan saham, begitu pula rencana perusahaan untuk buyback sahamnya senilai USD40 miliar.
Reli setelah pasar semakin mendorong saham ke dalam tren naik sejak Zuckerberg mengumumkan pada Februari bahwa 2023 akan menjadi "tahun efisiensi" perusahaan.
"Kami memiliki hasil kuartal yang baik dan komunitas kami terus berkembang. Perusahaan menjadi lebih efisien sehingga kami dapat membangun produk yang lebih baik dengan lebih cepat dan menempatkan diri kami pada posisi yang lebih kuat untuk menyampaikan visi jangka panjang kami,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg, dalam sebuah pernyataan resmi. (ADF)