MARKET NEWS

Konflik Ukraina Bayangi Pasar, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.298

Anggie Ariesta 26/08/2025 16:15 WIB

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 39,5 poin ke Rp16.298 per USD pada perdagangan Selasa (26/8/2025) dibayangi oleh konflik Ukraina.

Konflik Ukraina Bayangi Pasar, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.298 (Foto: dok Freepik)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 39,5 poin ke Rp16.298 per USD pada perdagangan Selasa (26/8/2025) dibayangi oleh konflik Ukraina.

"Presiden AS Donald Trump telah berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator, tetapi pekan lalu memperingatkan bahwa dia akan mengenakan sanksi baru terhadap Moskow jika tidak ada kemajuan yang dicapai menuju kesepakatan damai dalam dua minggu," tulis pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Selasa (26/8/2025).

Trump sebelumnya mengusulkan pertemuan puncak antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan.

Sejumlah analis memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin bulan depan. Powell dalam pidatonya  pekan lalu, menegaskan risiko terhadap pasar tenaga kerja AS semakin tinggi, dan inflasi masih menjadi ancaman.

Kendati demikian, pelaku pasar mulai menyadari bahwa peluang pemangkasan suku bunga belum sepenuhnya pasti. Situasi ini mendorong aksi lindung nilai atau hedging dan membuat dolar kembali menguat secara luas.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 dapat menyentuh 5,1 persen, bahkan berpotensi lebih tinggi. 

Optimisme tersebut didukung oleh kinerja perekonomian kuartal II-2025 yang mencatat pertumbuhan sebesar 5,12 persen year on year (yoy), lebih baik dibandingkan kuartal I-2025 yang tumbuh 4,87 persen.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi didukung oleh beberapa faktor, salah satunya  kinerja ekspor yang akan terus membaik, belanja pemerintah yang akan terus ekspansi sehingga mendorong permintaan domestik. 

Kemudian investasi di sejumlah sektor terus meningkat, terutama yang berorientasi pada ekspor. Selain itu, sektor transportasi, pergudangan, serta industri alat pertanian maupun juga investasi di sejumlah proyek strategis juga tetap akan tumbuh.

BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sesuai dengan kapasitas perekonomian nasional sejalan dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi  dan mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah ke depan di tengah tentu saja ketidakpastian global.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya di rentang Rp16.290-Rp16.340 per USD.

(DESI ANGRIANI)

SHARE