MARKET NEWS

Kuasai 44 Persen Saham IATA, Kinerja BHIT Diyakini Bakal Meningkat

Taufan Sukma/IDX Channel 19/11/2022 19:02 WIB

IATA juga diperkirakan bisa memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp4,20 triliun atau mewakili 16,5 persen dari total pendapatan BHIT.

Kuasai 44 Persen Saham IATA, Kinerja BHIT Diyakini Bakal Meningkat (foto: MNC Media)

IDXChannel – PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) secara resmi mengumumkan kepemilikannya atas 44 persen saham PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), terhitung sejak Jumat(18/11/2022) lalu.

PIhak BHIT menargetkan bahwa tahun depan, produksi batu bara IATA sudah bisa menembus 10 juta MT. Tak hanya itu, IATA juga diperkirakan bisa memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp4,20 triliun atau mewakili 16,5 persen dari total pendapatan BHIT.
 
“Hal ini tentu akan meningkatkan kinerja BHIT secara keseluruhan, khususnya dari sisi pendapatan dan laba, karena kinerja IATA yang sangat baik. Selamat untuk BHIT dan IATA Team,” ujar Executive Chairman MNC Group, Hary Tanosoedibjo, dalam pernyataan resminya.

BHIT menguasai 11.127.666.666 lembar saham atau setara dengan 44,09 persen PT MNC Energy Investments Tbk (IATA). Hal ini berkaitan dengan berakhirnya periode Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD atau Rights Issue) IATA.

”Sektor energi resmi bergabung menjadi pilar keempat MNC Group. Komitmen tersebut diambil karena kami yakin industri ini akan membawa dampak signifikan bagi Perseroan," tutur Hary.

Menurut Hary, aksi korporasi tersebut dilakukan untuk melunasi surat sanggup IATA yang diterbitkan kepada BHIT, dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan induk dari delapan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang sebelumnya dimiliki Perseroan.

"IATA berhasil bangkit dan memanfaatkan momentum tersebut dengan cermat. Dengan mengkonsolidasikan IATA ke dalam BHIT, kinerja keuangan Perseroan akan lari kencang, cash flow juga akan semakin sehat, sehingga dapat digunakan untuk mendukung inovasi dan ekspansi bisnis MNC Group secara keseluruhan," ungkap Hary.

Usai rights issue, kinerja IATA akan dikonsolidasikan ke dalam Perseroan, sekaligus mengukuhkan pilar bisnis keempat dari MNC Group, yang meliputi Media & Entertainment, Jasa Keuangan, Entertainment Hospitality, dan Energi. Ke depannya, MNC Group yakin kontribusi IATA akan menjadi salah satu pendorong pendapatan, EBITDA, dan laba bersih Perseroan.

"Peluang akan selalu ada, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Walaupun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global, MNC Group sigap menemukan peluang untuk selalu tumbuh dalam segala situasi," tambah Hary.

MNC Group, lanjut Hary, terus mengejar pertumbuhan secara organik dan non organik, berkomitmen untuk menjadi kelompok usaha terkemuka di kawasan Asia Pasifik di bidang Media & Entertainment, Jasa Keuangan, Entertainment Hospitality, dan Energi.

Wajah baru IATA, yang berhasil menajamkan fokus investasi di sektor energi, telah mengantongi cadangan batu bara sebanyak 332 juta MT. Adapun kegiatan pengeboran yang dilakukan IATA belum mencapai 20 persen dari 72.478 Ha keseluruhan area penambangan yang dimiliki.

Dengan kata lain, seluas 59.035 Ha di antaranya masih dalam proses eksplorasi, sehingga IATA yakin proven reserves akan terus meningkat, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk semua IUP. (TSA)

SHARE