Laba Bersih Bank Jago Tumbuh 24 Persen, Ini Faktor Pendorongnya
PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp50 miliar pada sembilan bulan di 2023 atau tumbuh 24% dibanding tahun sebelumnya.
IDXChannel – PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp50 miliar pada sembilan bulan di 2023 atau tumbuh 24% dibanding tahun sebelumnya.
Analis mengungkap kunci pertumbuhan kinerja bank digital tersebut terletak pada strategi pendanaan dan manajemen kualitas aset.
Mengacu pada laporan keuangan kuartalan yang telah dipublikasikan, pendapatan bunga bersih ARTO hingga akhir September 2023 mencapai Rp1,21 triliun, naik 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemudian dari sisi fee income tumbuh 2,5 kali menjadi Rp136 miliar.
Pertumbuhan pendapatan bunga dan non-bunga tersebut turut mendongkrak pendapatan operasional ARTO menjadi Rp1,35 triliun, tumbuh 30% dari periode yang sama di 2022.
Meskipun terdapat peningkatan beban operasional akibat adanya skema Employee Stock Option Program (ESOP) tetapi beban biaya kredit ARTO turun 11% sehingga membuat laba sebelum pajak dapat meningkat 34% menjadi Rp 70 miliar.
Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas menilai ada dua faktor yang menjadi kunci utama pendorong laba bersih ARTO pada 9 bulan terakhir.
"Pertama dari sisi Cost of Fund yang berhasil dijaga dan perbaikan kualitas aset sehingga cost of credit dapat secara konsisten turun. Kondisi NPL yang terus membaik dan sekarang sudah di level 1,2% membuat cost of credit secara kuartalan dan tahunan turun," kata Azis melalui keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Cost of Fund (CoF) ARTO memang mengalami kenaikan 90 basis poin (bps) jika dilihat secara tahunan. Azis menilai hal ini merupakan dampak dari transmisi kebijakan moneter setelah Bank Indonesia mengerek suku bunga acuannya. Namun, Ia juga turut menyoroti perbaikan biaya dana secara kuartalan.
"Saat suku bunga acuan naik, Cost of Fund (CoF) memang selalu menjadi sorotan. Bank Jago dapat mengoptimalkan strategi funding dengan CASA yang secara nominal serta proporsi tumbuh menjadi salah satu katalis positif untuk profitabilitas bank di saat suku bunga naik. Ini dapat diapresiasi," jelasny.
Ke depan, biaya dana diprediksi bakal lebih terjaga di level yang ideal berkat GoPay Tabungan, produk hasil kolaborasi antara Bank Jago dan GOTO Finansial. Produk anyar ini menjadi pintu masuk Bank Jago ke ekosistem GOTO dan diperkirakan bakal memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan jumlah nasabah dan perburuan dana murah.
Sebagai catatan, GoPay Tabungan by Jago memberikan bunga simpanan sebesar 2,5%. Besaran bunga ini relatif lebih tinggi dibandingkan bunga simpanan bank besar, tapi jauh lebih murah dari bunga simpanan bank digital lain.
"Kami selalu percaya, masyarakat menyiman dana di bank bukan semata karena bunga. Mereka juga mempertimbangkan kemudahan, kepraktisan dan kualitas produk. Bank bank besar menetapkan bunga simpanan yang kecil, tapi mereka tidak pernah kehilangan nasabah dan DPK nya melimpah. Jadi, kami percaya pada nilai tambah untuk meraih nasabah. Integrasi Jago dan ekosistem GOTO memberikan pengalaman baru dalam berbank," kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung saat peluncuran GoPay Tabungan.
ARTO melaporkan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tumbuh 47% menjadi Rp 7,54 triliun hingga akhir September 2023. Rasio CASA terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) di saat yang sama juga tembus 73% mencapai level all-time-high.
Selain menyoroti strategi pendanaan serta manajemen kualitas aset, Azis juga menilai kondisi permodalan ARTO sangat baik. Perlu diketahui, Capital Adequacy Ratio (CAR) ARTO per akhir September 2023 mencapai 71,3%. Kondisi tersebut tergolong sangat tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata industri yang berada di kisaran 20-25%.
"Ini menunjukkan kemampuan bank untuk melakukan leverage mendorong penyaluran kredit masih lebar. Namun selama ini Bank Jago fokus memperbaiki kualitas asetnya dan tercermin dari NPL yang membaik dan ini adalah strategi yang bijak,” imbuh Azis.
Dengan strategi funding yang fokus mengincar dana murah, manajemen kualitas aset yang prudent serta permodalan yang kuat dinilai akan menjadi katalis positif untuk harga sahamnya ke depan. (NIA)