Laba Impack Pratama (IMPC) Naik 46,5 Persen, Capai Rp213 Miliar di Semester I-2023
Pendapatan Perseroan di kuartal II tahun ini stagnan di angka Rp646 miliar.
IDXChannel - PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) pada semester I-2023 berhasil mencetak pertumbuhan Laba Bersih yang kuat menjadi Rp213 miliar, naik 46,5% dari pencapaian tahun sebelumnya yang senilai Rp145 miliar.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari raya Idul Fitri yang jatuh pada kuartal II berdampak pada kinerja bisnis Perseroan," kata Lenggana Linggawati Corporate Secretary Impack Pratama dalam rilis Jumat (28/7/2023).
Pendapatan Perseroan di kuartal II tahun ini stagnan di angka Rp646 miliar. Pendapatan Semester I tahun 2023 meningkat 3,0% YoY menjadi Rp 1,4 triliun dari Rp 1,3 triliun, didongkrak dari pertumbuhan penjualan dalam negeri.
Sementara kinerja anak usaha Perseroan di luar negeri (Australia, Selandia Baru, dan Vietnam) mengalami penurunan karena perlambatan ekonomi di negara-negara tersebut.
Melanjutkan pencapaian di semester I ini, Manajemen berkomitmen untuk mengejar target Laba Bersih senilai Rp390 miliar. Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo menyebutkan kinerja Perseroan setiap tahunnya akan menguat di semester kedua.
"Kami berharap mampu mendekati target Pendapatan kami yang sebesar Rp3,3 triliun. Diimbangi dengan efisiensi operasional, kami optimistis dapat mencapai target Laba Bersih tersebut," tukasnya.
Pada bulan Mei lalu, Perseroan telah menambah kapasitas produksi plafon uPVC menjadi dua kali lipat. Di tahap selanjutnya, kapasitas produksi plafon uPVC masih akan ditingkatkan hingga empat kali kapasitas awal dan mesin tambahan akan ditempatkan di pabrik baru Perseroan yang
berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.
Pabrik baru ini akan menjadi pabrik ke-11 Perseroan dan diestimasikan akan mulai beroperasi pada Semester I tahun 2024.
Disisi lain, perseroan bersama dengan Universitas Hindu Indonesia, Universitas Trisakti, serta didukung oleh Bank Central Asia meresmikan program “Bangkitkan Baliku” yang bertujuan untuk menginisiasi ekonomi kreatif Bali di luar sektor pariwisata, sejalan dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali.
Program ini memberikan manfaat kepada para Kelompok Wanita Tani (KWT) Jembrana yang mengolah makanan khas Bedetan yang berbahan dasar ikan Saridnella lemuru yang dikeringkan.
Perseroan menghadirkan Solar Dryer Dome dan fasilitas pemrosesannya, serta memberikan bimbingan dalam menghasilkan produk dengan standarisasi mutu dan kemasan menarik beserta pemasarannya.
(SAN)