MARKET NEWS

Laba Indocement (INTP) Naik 13,8 Persen Jadi Rp494,8 Miliar

Kunthi Fahmar Sandy 12/08/2025 06:51 WIB

INTP mencatat laba periode berjalan sebesar Rp494,8 miliar atau naik 13,8 persen pada semester I-2025.

Laba Indocement (INTP) Naik 13,8 Persen Jadi Rp494,8 Miliar (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatat laba periode berjalan  sebesar Rp494,8 miliar atau naik 13,8 persen pada semester I-2025.

Dalam keterangan pers Selasa (12/8/2025), perseroan juga mencatat total volume 

penjualan (semen dan klinker) sebesar 8.891 ribu ton pada Semester I 2025, turun 140 ribu ton atau 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun pendapatan Neto Perseroan tercatat sebesar Rp8,03 triliun, turun 1,1 persen, sejalan dengan penurunan volume penjualan. 

Beban Pokok Pendapatan juga menurun 2,3 persen menjadi Rp5,6 triiun, menghasilkan margin Laba Bruto sebesar 29,2 persen, lebih tinggi dibandingkan 28,3 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Beban Usaha turun 1,8 persen menjadi Rp1,7 triiun dan Beban Operasi Lain – Neto turun 382,9 persen menjadi Rp35,1 miliar akibat kerugian kurs dibandingkan keuntungan kurs pada 2024. 

"Hal ini menghasilkan margin Laba Usaha sebesar 7,5 persen dan EBITDA sebesar 16,8 persen pada Semester I 2025," kata Manajemen.

Pendapatan Keuangan – Neto meningkat 112,6 persen menjadi Rp5,7 miliar, berasal dari bunga atas saldo kas yang lebih besar.

Beban Pajak Penghasilan – Neto naik 12,6 persen menjadi Rp122,1 miliar seiring peningkatan laba.

Indocement juga mencatat posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp3,4 triliun per 30 Juni 2025.

"Meskipun permintaan semen domestik menurun pada paruh pertama tahun ini, kami memperkirakan volume akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, didorong oleh cuaca yang lebih kering, hari libur yang lebih sedikit, dan peningkatan belanja konstruksi menjelang akhir tahun," ujarnya.

Secara keseluruhan, INTP merevisi proyeksi menjadi volume semen domestik yang stagnan untuk tahun 2025. Perseroan juga terus memantau tren pasar dengan fokus kuat pada efisiensi biaya dan peningkatan penggunaan 

bahan bakar alternatif (AF). 

Salah satu proyek utama fasilitas bahan bakar alternatif sedang berlangsung di Kompleks Pabrik Grobogan di mana bisa menambah kapasitas pengumpan biomassa dari 10 ton per hour (tph) menjadi 40 tph dengan target beroperasi penuh pada kuartal IV tahun 2025.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE