Laba Sampoerna (HMSP) Turun 37,5 Persen di 2020, Ini Penyebabnya
Laba Sampoerna (HMSP) turun 37,5 persen di 2020.
IDXChannel – PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna), mengumumkan hasil kinerja tahun 2020 pada Kamis (27/5/2021) . Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis, menyadari dampak luas dari pandemi terhadap perekonomian.
Langkah penanggulangan pandemi dan pembatasan sosial menciptakan lingkungan pasar yang menantang dan mempengaruhi permintaan domestik.
“Pada 2020, terdapat kenaikan tarif cukai hasil tembakau secara rata-rata tertimbang sebesar 24% dan kenaikan harga jual eceran (HJE) sebesar 46%. Kedua faktor tersebut berdampak pada penurunan volume industri hasil tembakau nasional sebesar 9,7% pada tahun 2020, sekaligus juga berdampak pada kinerja Perseroan,” ungkapnya dalam keterangan resmi Sampoerna, Kamis (27/5/2021).
Dengan demikian, pendapatan bersih emiten berkode saham HMSP tercatat senilai Rp92,4 triliun dan laba bersih Rp8,6 triliun dengan penurunan masing-masing sebesar 12,9% dan 37,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kondisi ekonomi yang menantang berakibat pada penurunan volume penjualan Perseroan yang signifikan, mencapai 19,3% pada tahun 2020. Pembatasan sosial di wilayah perkotaan berdampak besar pada pangsa pasar kami, yang mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap portofolio kami. Namun begitu, kami tetap mempertahankan kepemimpinan pasar dengan pangsa pasar sebesar 28,8% di 2020,” ucap Mindaugas.
Emiten berkode saham HMSP ini mengumumkan bahwa perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp72,8 per saham untuk 2020.
Sekadar informasi, pada 2020 kinerja Sampoerna didorong oleh portofolio SKT yang bertumbuh sebesar 1,2 poin persentase menjadi 7,2% pada tahun 2020. Hal ini termasuk Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, dan Sampoerna 234 yang diluncurkan pada bulan Maret 2020. Dengan demikian, posisi kepemimpinan pasar Sampoerna di segmen SKT dengan pangsa pasar sebesar 37,7% pada tahun 2020. (TIA)