Lapkeu Perusahaan AS Cerah, Wall Street Ditutup Merekah
Bursa saham AS alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (31/7/2023) waktu setempat.
IDXChannel - Bursa saham AS alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (31/7/2023) waktu setempat.
Penguatan ini ditopang oleh optimisme laporan keuangan perusahaan hingga harapan soft landing untuk ekonomi AS.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 100,24 poin, atau 0,28%, menjadi 35.559,53; S&P 500 (.SPX) naik 6,73 poin, atau 0,15%, pada 4.588,96; dan Nasdaq Composite (.IXIC) menambahkan 29,37 poin, atau 0,21%, ke 14.346,02.
Ketiga indeks saham utama berakhir dengan kenaikan untuk bulan ini, menjelang minggu sibuk laporan pendapatan dari perusahaan termasuk Amazon.com (AMZN.O) dan Apple (AAPL.O), ditambah data ekonomi AS termasuk laporan pekerjaan.
"Tanpa katalis yang berarti (hari ini), Anda mendapatkan pasar yang seperti dalam pola bertahan," kata analis strategi investasi di Baird Ross Mayfield, dilansir dari Reuters, Selasa (1/8/2023).
Pendapatan kuartal kedua untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 6,4% dari tahun ke tahun. Meski masih negatif, perkiraan tersebut merupakan peningkatan dari penurunan 7,9% yang diperkirakan seminggu sebelumnya.
Indeks Nasdaq yang padat teknologi memimpin Wall Street lebih tinggi minggu lalu karena perusahaan pertumbuhan megacap seperti Alphabet (GOOGL.O), Meta Platforms (META.O) serta pembuat chip Intel (INTC.O) dan Lam Research (LRCX.O) membukukan laba kuartalan yang kuat.
Citigroup menaikkan target S&P 500 akhir 2023 dan pertengahan 2024 masing-masing menjadi 4.600 dan 5.000, untuk mencerminkan kemungkinan soft landing yang lebih tinggi.
Delapan dari 11 sektor S&P 500 teratas membukukan keuntungan yang dipimpin oleh kenaikan 2% pada saham energi (.SPNY).
Penyedia layanan keuangan SoFi Technologies (SOFI.O) membukukan kenaikan pendapatan 19,9%. Pendapatan ON Semiconductor (ON.O) ikut melonjak 2,5% di atas perkiraan pasar.
Volume di bursa AS adalah 11,09 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,49 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(DES)