MARKET NEWS

Lepas ServeCo ke EXCL, Beban LINK Bakal Menyusut Rp88 Miliar per Tahun

Dinar Fitra Maghiszha 17/08/2024 06:30 WIB

Pelepasan unit bisnis ServeCo milik PT Link Net Tbk (LINK) kepada PT XL Axiata Tbk (EXCL) disebut dapat meringankan beban keuangan perusahaan.

Lepas ServeCo ke EXCL, Beban LINK Bakal Menyusut Rp88 Miliar per Tahun (foto mnc media)

IDXChannel - Pelepasan unit bisnis ServeCo milik PT Link Net Tbk (LINK) kepada PT XL Axiata Tbk (EXCL) disebut dapat meringankan beban keuangan perusahaan.

Manajemen LINK memproyeksikan transaksi afiliasi ini akan mengurangi beban keuangan rata-rata sebesar Rp88 miliar per tahun.

“Dibanding tidak melakukan (rencana) transaksi,” kata manajemen dalam prospektus, Sabtu (17/8).

LINK diketahui segera melepas entitas bisnis fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC) bernama ServeCo kepada EXCL dengan nilai pengalihan sebesar Rp1,87 triliun.

Selain penurunan beban, pengalihan ini juga disebut manajemen dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Pendapatan diyakini akan naik sebesar Rp264 miliar per tahun, dengan ekspektasi laba bersih rata-rata Rp130 miliar per tahun.

Pasalnya, dalam Perjanjian Sewa Master, EXCL juga akan membayar biaya sewa bulanan layanan HFC/FTTH) per pelanggan selama jangka waktu berlangganan produk XL.

Nilainya adalah Rp120 ribu per Home Connect per bulan untuk penetrasi hingga 25 persen. EXCL juga akan membayar Rp80 ribu per Home Connect per bulan untuk penetrasi setelah 25 persen.

“Perjanjian Sewa Master akan berlaku dan mengikat para pihak selama 10 tahun,” ujar manajemen.

LINK akan bertransformasi menjadi perusahaan infrastruktur, yaitu FiberCo yang fokus terhadap aktivitas pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan Fixed Line.

“Implementasi transformasi FiberCo akan menjadikan perseroan salah satu jaringan fiber terbesar di Indonesia dan menawarkan potensi besar untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa depan,” kata manajemen.

Aksi korporasi ini tinggal selangkah lagi. Manajemen LINK akan meminta restu investor melalui Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPS Independen) pada 23 September 2024 dan recording date pada 29 Agustus 2024.

(Fiki Ariyanti)

SHARE